Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Ketimpangan Jumlah Tenaga Kesehatan di Indonesia

Meningkatkan derajat kesehatan masyarkat  setinggi-tingginya adalah salah satu cita-cita bangsa Indonesia. Melalui berbagai upaya di lakukan untuk menggapai cita-cita tersebut.  Dari memberikan anggaran yang besar untuk kesehatan, membuat kebijakan terkait kesehatan dan  membuat program kesehatan termasuk usaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di  berbagai provinsi Indonesia. Salah satu kendala pembangun kesehatan adalah tidak meratanya pelayanan  tenaga kesehatan. Indonesia adalah salah satu negara yang masih memiliki masalah dalam memenuhi pelayanan kesehatan di setiap daerahnya. Padahal pelayanan kesehatan merupakan salah satu elemen yang  berperan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagaimana  tyang dijelaskan dalam teori HL Blum yang mengatakan bahwa yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah perilaku (gaya hidup), lingkungan, pelayanan kesehatan dan gen (keturunan). Dalam hal ini pelayanan kesehatan memiliki peran mempengaruhi derajat kesehatan  Se

PERAN VAKSINASI DALAM PENANGGULANGAN KLB CAMPAK DI INDONESIA

Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang. Namun, kesehatan seringkali menjadi hilir (dampak) dari berbagai permasalahan yang dialami individu dan lingkungan sekitarnya. Padahal, kesehatan merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu dalam hidup. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industrial mendorong masyarakat dalam perubahan gaya hidup kurang baik yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular maupun penyakit menular. Menurut data riset kesehatan dasar, penyakit menular memiliki prevalensi cukup tinggi menyebabkan kematian. Pada penyakit menular   dapat ditularkan (berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain, baik secara langsung maupun melalui perantara). Timbulnya penyakit terjadi karena ketidakseimbangan antara host (penjamu), agent (penyebab), dan environment, yang telah disebutkan dalam segitiga epidemiologi.   Dalam penyakit menular ini digambarkan dengan segitiga epidemiologi atau trias epidemio

Perjalanan yang Berharga

Liburan panjang, Aku banyak ditawari teman jalan-jalan. Salah satunya teman-teman CSSMoRA 1 jatim ’18. Kali ini mereka akan mengadakan pendakian bersama. Dan, Gunung Buthak lah yang menjadi sasaran pendakian. Mereka mengajakku karena mereka mengetahui bahwa Aku pernah mendaki disana dan memintaku untuk menjadi penunjuk jalan. Awalnya ketika mengetahui akan mendaki Gunung Buthak, Aku tidak mempunyai keinginan untuk ikut acara itu. Alasannya sederhana, Aku sudah pernah mendaki disana. Lalu, kenapa harus kesana lagi. Sampai akhirnya Adila, anak CSSMoRA UIN Jakarta yang merencanakan acara pendakian ini, memaksaku ikut mendaki dengan alasan silaturahim sesama rekan CSSMoRA. Dengan terpaksa, Aku menyanggupi ajakannya mendaki Gunung Buthak ini. Tepat pada 21 Januari 2019, sehari sebelum pendakian, Aku berangkat dari Banyuwangi langsung menuju Malang. Aku ditugaskan menjadi panitia Dentine 2 rayon Banyuwangi. Hal itu yang menjadi alasanku mengapa harus pergi dari Banyuwangi. Aku m

Aku yang Tak Pernah Mempercayai Hal-Hal Mistis Sebelumnya

Untuk Azkia Chamanda 1/ Aku seorang mahasiswa yang barangkali idealis dengan pemberontakan di kepalaku, tentang sistem pendidikan yang diktator dan membosankan. Hidup di perantauan. Secara rutin, sabtu, aku menjalin komunikasi suara dengan keluarga. Bapak. Ibu. Dan adikku. Saling salam, sapa, minta uang. Rutinitas yang menyenangkan.  2/ Pulang kampung. Seperti biasa. Melalui pesawat aku melipat jarak. Bertemu bapak dan ibu. Adikku di pesantren. Namun esok pagi. Ia izin untuk pulang ke rumah. Ayah tiada 3/ Tidak ada yang berbeda, hanya ayah yang tiada. Ibu masih sering menghabiskan waktu di dapur dan ruang keluarga. Barangkali sekarang, ibu disana bersama air mata. Adikku masih bersekolah dengan giatnya, masih tetap sesekali malas karena merasa penat dan tak kuat dengan Pekerjaan Rumah yang Bu guru beri tak setiap hari. Aku masih saja seorang mahasiswa. Masuk kelas. Menyimak. Mendengarkan. Bercerita. Angan-angan. Tetaplah aku yang mandiri dan ceria. Sangat ceria sam

Halo.,

Lagi untuk kesekian kalinya aku bangun dan melihat beberapa kasur yang biasanya berada diseberang kasurku telah tiada . Lama kelamaan semua pergi dan berjalan sendiri menjalani kehidupa n nya masing-masing. Kehidupan yang telah dibuat berdasarkan keputusan masing-masing pribadi. Bukankah begitu? Seseorang ditakdirkan untuk menjalani dan memilih kehidupannya sendiri. Pergi untuk men jemput dan menggapai cita-cita yang selama ini telah digantungkan di langit-langit kamar. Membawa cita-cita tersebut terkemas dalam tas besar yang akan dibawa pulang. Tak meninggalkan sisa mimpi di kamar bersama. Hanya meninggalkan bayang tentang betapa hebatnya mimpi tersebut apabila benar terwujud kelak. Itulah yang beberapa temanku katakan kepadaku. Yah, setidaknya aku menghargai usaha mereka untuk menghiburku yang kini   masih bimbang de n gan cita-citaku. Bagaimana mungkin aku menahan mereka yang hendak pergi? Bagaimana mungkin aku dapat menahan mereka yang dengan semangat ingin mewujudkan cita

Perumpamaan

           Aku ingat Dengan kelulusan Sekolah Dasar yang haru Tapi tidak dengan perjumpaanmu dan aku Aku ingat Dengan sakitnya jatuh bersepeda Tapi tidak dengan jatuh saat luka pertama karenamu Aku ingat Dengan perihnya gastritis yang ingin ku muntahkan Tapi tidak dengan sesak kehilangan Aku ingat Dengan hafalan-hafalan yang terlupa Tapi tidak dengan kalimat-kalimat saat jumpa Dan begitulah kejamnya kata Mewakili huruf tak berdosa Perihal samudera luka yang mewadahi puisi -Mutiara Senja *pada Senjaku Tak Bernama, 2018

-Mampukah-

Mampukah kau menjamin aku tidak mati? Sedangkan banyak harapmu yang harus ku tepati  kita pernah saling ingkar  mungkin saja semua harap yang kau gantungkan  terkabul oleh manusia lain  entah ini salah atau benar  Seandainya kesedihan dapat kau lihat lebih dulu niscaya tidak ada cerita di antara kita Seandainya kebahagiaan dapat kau lihat lebih dulu niscaya kau akan menyesali mengapa tak sejak dulu cerita ini kau mulai  Mampukah kau menjamin kau tidak mati ? By : Chocopie

Psychology Skill Era Milenial : Kesan Ilmu Inspiratif Bahrul Hayat Ph.D

Kesan pertama pada tanggal 26 Juni 2019 begitu berharga pada setiap waktunya, pembahasan yang menuai banyak pertanyaan-pertanyaan positif. Ketika selesai berbagai tugas kampus saya mengikuti seminar. Dengan banyak pengunjung yang begitu antusias, tak lain pembicara dalam seminar tersebut adalah dosen yang dikagumi para mahasiswa karena kharisma dan kecerdasan yang sangat memberi inspirasi, yaitu Bapak Dr. H. Bahrul Hayat Ph.D dosen mata kuliah Psikometri Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.  Seminar yang dilaksanakan di Teater Prof. Dr. Hj. Zakiyah Daradjat Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini memberikan tema yang sangat bagus dan menarik bagi dunia Psikologi, yaitu Development and Assesment dimana berbagai pembahasan yang sangat krusial dalam penerapan skill mahasiswa. Pembahasan tersebut ternyata bukan hanya tentang development and assessment saja, namun keilmuan Psikologi yang dibahas dengan begitu apik serta cerita singk