Tulisan Tak Utuh
Menjemputmu di kala gelap memuncak, menebar asa di segenap hela napas. Menarik tunggu yang tak usai baik raga maupun jiwa. Berharap datang seulas senyum merekah terselip di rona merah penghujung cahaya. Benar saja kata Sang Sufi, Jalaludin Rumi bahwa cinta seharusnya menjadi kendaraan yang membawa kita bepergian tanpa batas. Tak kenal waktu maupun jarak. Pertemuan kita yang singkat selalu jadi momen yang rasanya sulit diungkapkan dengan sebatas kata-kata namun lebih kepada rasa itu sendiri. Dengan berbekal keyakinan hati di ujung malam sunyi ku rasa tak perlu ragu menjemput cahaya itu. Menunggu semenit saja terasa begitu lama untuk seorang yang dilanda asmara. Seperti kata Rhoma Irama, Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Ku tak ingin bunga itu layu karena haus akan perjumpaan dan kering akan keraguan. Menunggu dan menunggu sampai akhirnya terlihat cahaya itu. Menerobos pekatnya malam serta dinginya bayu berhembus kala itu. Membawa cahaya menuju dimensi tempat