Resensi Film "Pretty Boys"



Identitas Film
Judul Film : Pretty Boys
Sutradara : Tompi
Produser    : Deddy Mahendra Desta dan Vincent Ryan Rompies
Penulis Naskah : Imam Darto
Pemain : Deddy Mahendra Desta
              Vincent Ryan Rompies
              Danilla Riyadi
            Roy Marten
             Onadio Leonardo
           Imam Darto
             Torra Sudiro
Genre : Drama Komedi
Studio : The Pretty Boyss Pictures
Durasi : 100 menit

Sinopsis
Pretty Boys menceritakan tentang dua orang sahabat bernama Anugrah dan Rahmat yang memiliki impian untuk menjadi terkenal. Bersama sejak kecil membuat mereka memiliki chemistry yang sangat kuat. Hal tersebut pula yang membuat mereka begitu mumpuni untuk disandingkan menjadi presenter. Saat di kampung keduanya biasa menjadi presenter di acara acara dangdut. Meski tak dapat restu, berbekal perasaan ingin mendapatkan pengakuan berangkatlah mereka ke ibukota. Mengundi nasib, berharap dapat segera menjadi presnter terkenal yang mondar-mandir di televisi.

Perjuangan mereka untuk menjadi terkenal tentu saja tidak mudah. Karier mereka bahkan hanya mentok sebagai koki dan pelayan dengan penghasilan yang tidak seberapa. Untuk menambah pundi rupiah, mereka melakukan berbagai macam pekerjaan smpingan, dari menjadi cosplay sampai menjadi penonnton bayaran. Semua itu berubah saat  mereka bertemu dengan Roni (Onadio Leonardo), koordinator penonton super rempong dan Mas Bayu (Imam Darto). Kesempatan untuk menggapai impian mereka begitu dekat. Akan tetapi, bersamaan dengan keberuntungan tersebut lahir pula berbagai tantangan dan pengorbanan yang harus mereka lakukan, mulai dari waktu, cinta, keluarga, bahkan persahabatan diantara keduanya.

Tompi mengemas dengan begitu apik film yang sejatinya merupakan debut pertamanya sebagai sutradara ini. Sebuah film yang membuka kehidupan belakang layar dari industri perfilman Indonesia. Komedi yang dihadirkan begitu segar dan natural, membuat para penonton akan tertawa lepas saat menontonnya. Bagian mengejutkan adalah saat cinta, keluarga, dan persahabatan mulai diselipkan secara halus namun begitu menyentuh yang membuat emosi penonton akan bercampur aduk.

Sayang, beberapa bahasa yang digunakan dalam film ini terkesan cukup fulgar yang mungkin dapat membuat beberapa penonton kurang nyaman. Selain itu, ada suatu hal yang terasa hilang pada bagian latar belakang Rahmat, tidak  seperti latarbelakang Anugrah yang diceritakan secara lengkap. Hal ini membuat ketidakseimbangan untuk memahami karakter dari dua orang yang saling bersahabat ini.

Meskipun begitu, Pretty Boys merupakan film yang sarat akan nasehat dari berbagai macam permasalahan. Sebuah tayangan yang ditampilkan dengan begitu apik dan sangat layak untuk ditonton. Film ini mengajarkan bahwa tidak ada yang mudah untuk menggapai suatu impian, dan impian tanpa ridho dari orangtua adalah suatu hal yang sia-sia. 8.5/10 untuk film bergenre drama komedi ini. 

-Fa-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16