Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2019

Review Buku Nonfiksi; Aksi Massa

Gambar
Oleh: Ahmad Faiz Muzaki Identitas Buku 1. Judul Buku : Aksi Massa 2. Penulis : Tan Malaka 3. Penerbit : Narasi 4. Cetakan : ke-5 5. Tebal Buku : 148 halaman 6. Tahun Terbit : 2019 Sinopsis Buku "Menuju revolusi massa yang sesungguhnya" . Sepenggal kalimat yang cukup menggambarkan maksud secara luas mengenai isi dari buku ini. Melalui buku aksi massa, Tan Malaka yang dikenal sebagai seorang revolusioner kiri Indonesia pada abad ke-20 menuangkan berbagai pemikirannya terkait pergerakan massa untuk mencapai cita-cita revolusi. Cita-cita tersebut tidak lepas dari adanya keinginan untuk mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia yang didamba-dambakan sejak dahulu. Tan Malaka percaya bahwa dengan cara mengerahkan massa untuk melakukan suatu aksi akan melahirkan gerakan revolusi untuk merebut kemerdekaan dari para kolonial saat itu. Dalam buku ini, Tan Malaka juga tak menyetujui terhadap segala bentuk kompromi dengan kaum kolonial Belanda. Kendati demikia

Senja

Gambar
Senja diciptakan sebagai pertanda bahwa malam hari akan tiba.. Senja diciptakan sebagai pertanda bahwa tiba saatnya manusia beristirahat.. Senja diciptakan sebagai pertanda awal munculnya beribu bintang dilangit.. Aku mencintai senja.. Aku mencintainya karena senja adalah hal yang menemaniku terlahir didunia ini.. Aku mencintai senja karena ia tempatku berbicara ketika aku tersakiti.. Aku mencintai senja karena ia selalu muncul diwaktu yang sama.. Aku mencintai senja karena ia selalu kembali.. Tapi satu hal yang sangat ku sayangkan terhadap senja, ia tak bisa ku sentuh dan tak bisa menemani 24 jam hidupku layaknya KAMU.. -Gadis kecil berkacamata

Ikhlas Itu Berjuang

             Sabina, ia adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA-sederajat. Ia berasal dari dua keluarga yang berbeda agama. Keluarga dari ibunya beragama hindu, dan keluarga dari ayahnya beragama islam. Berhubung ibunya menikah dengan ayahnya yang beragama islam akhirnya ibu sabina pun juga masuk islam.   Awalnya sabina adalah gadis yang tidak memikirkan soal agama. Setiap keluar rumah belum mengenakan hijab, masih bergaul dengan lawan jenis, bahkan masih berpacaran.   Pada suatu ketika sabina ditegur oleh bu tari yang tidak lain adalah ibu kandungnya, ia berusaha menasehati sabina karena perilakunya yang kurang baik.  "Sabina..." Panggil bu tari dengan suara lembut.   Sabina tidak menghiraukan panggilan ibunya tersebut, ia justru sibuk bermain dengan gadjetnya.  "Sabina..." Panggil bu tari lagi.   Namun sabina pun masih tidak menjawab panggilan dari ibunya. Akhirnya bu tari pun menghampiri sabina dan berusaha

#Jurnal20 : Berdamai dengan Keadaan

By: Claire Halo, aku Claire, penulis yang gak baru-baru banget tapi gak akan kalian temukan kecuali di blog ini. Umurku sudah masuk 20 tahun dan itulah alasanku buat ini. Apa karena aku tua? Kalian gak usah sok muda. Sekarang aku lagi mendengarkan lagu. Dari HiVi yang judulnya Remaja. Plis jangan kira aku gamon sama masa remaja ya. I completely moved on! Tapi, sejujurnya ada banyak hal yang membutuhkan waktu untuk ku terima. Dari sekian banyak hal itu, hal yang paling harus ku terima adalah sendiri. Bukan jomblo ya. BUKAN! Aku orang yang aktif sejak dulu, kenalanku cukup luas. Aku bisa ajak main siapapun yang aku mau, kapanpun dan kemanapun. Sekalipun sampai subuh, meskipun ku akui aku gak sesering itu main bareng. Tapi, kapanpun aku ajak teman, bisa dihitung pake jarilah berapa orang yang nolak. Aku sharing makanan satu piring bertiga, satu gelas bertiga, bahkan satu motor bertiga. Aku pergi ke warkop kesukaanku bersama-sama. Cerita banyak hal. Mulai

Memorabiliaku

Dalam sunyi ku tatap rautnya Cantik, Si empunya keindahan Ada ketenangan disana Seakan tak ingin seorang pun mengusiknya Mengapa mata ini nakal sekali? Tiada henti menatap dia, yang jengah bila ditatap Wahai pagi kebanggaanku Lama tak bersua denganmu Wahai pagi dambaanku Ingatkah kau padaku? Aku yang selalu menatapmu Ya, selalu Pada Lima Belas Menit pertamaku Bergumam di hadapanmu Kau membawaku pada tahun kesengsaraan yang penuh suka Aku tahu, tak semestinya ku kembali Namun, lembut angin menggelitik kalbuku Seakan merayuku untuk kembali bergumam Tentang sebuah arti kemenangan dalam hidupku Dalam sepi, kemenangan pun menyapa Merampas hati yang terduduk diam Menciptakan renjana sampai saat ini Terbilang cukup lama untuk singgah Aku si manusia datar Aku merasa berjalan pada ambang kematian Ragaku berjalan pada roda kehidupan Jejak kakiku tergambar di setiap pijakan itu Tawaku terdengar dimana-mana Namun hatiku mati

Sebuah Surat.

Teruntuk laki-laki yang akan dan selalu menjadi kebanggaan keluarga-nya (ku).  Hei, rasanya tak perlu ku awali surat ini dengan pertanyaan kabar basa basi layaknya orang berkirim surat. Aku tahu jawabannya karena sudah jelas kemarin malam kita menangisi takdir kita bersama. Takdir yang memang tak akan pernah dan tak akan bisa kita lawan. Izinkan aku untuk sedikit membuka lembaran lama tentang perjalanan kita sampai saat kemarin. Sebelum kalimat panjang itu tertulis dalam ruang chat kita kemarin malam.  Hei, rupanya cukup lama kita saling mengenal, dan bukan waktu yang singkat untuk melupakan kenangan yang telah terlewatkan. Sisi-sisi sudut kota ini tentunya sudah kita singgahi. Jalanan menuju tempat singgahku yang selalu kau namai dengan sebutan aneh, angkringan, tempat makan, warung seafood. Tak terhitung berapa tempat yang pernah kita ukir menjadi kenangan. Tepatnya, sudut kota ini menjadi saksi bahwa kita pernah ada dan bersama. Hei, kapan kita pertama kali saling ken

Menguji Independensi Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga peradilan yang bersifat independen. Salah satu kewenangan yang saya ketahui adalah memutuskan hasil sengketa pemilihan umum yang telah berlangsung. Kendatipun, lembaga ini sudah sangat jelas independensinya yakni tidak bisa diintervensi oleh pihak manapun baik oleh rakyat itu sendiri maupun para elite politik yang kini sedang berkuasa. Saat ini lembaga peradilan Mahkamah Konstitusi sedang melaksanakan tugas dan kewenangannya. Mendengar dan menerima gugatan yang diajukan oleh para penggugat maupun yang tergugat. Tentu hal tersebut sudah seharusnya dijalankan berkaitan dengan tugas Mahkamah Konstitusi. Hasil dari pernyataan maupun bukti-bukti yang dibeberkan oleh penggugat tentunya akan dianalisis terlebih dahulu sedemikian rupa dan mempertimbangkan berbagai pernyataan yang disampaikan pula oleh yang tergugat. Pemilu tentunya bukan pesta yang biasa. Sebelum, ketika, maupun setelah pelaksanaannya pun tidak mudah bagi suatu negara yang me

Serpih

Oleh : Syee Nee Ia tak benar-benar mengingat wajahnya. ** “Alhamdulillah, terima kasih banyak Bu.” Ucap Rahmat kepada Bu Susi. Beliau adalah bidan yang bertugas di Desa Wonorejo, jepara. Program 1 Desa 1 Bidan membawa beliau yang asli Gresik untuk menetap di Wonorejo. “Ya udah, besok hari Senin datang aja pagi-pagi kesini, sekalian bantu-bantu persiapan dulu nantinya.” “Siap Bu.” Balas Rahmat ceria.  Perizinan ini merupakan langkah awal darinya untuk mengakhiri masa studinya yang sisa satu semester lagi. Sebagai mahasiswa yang mengambil topik tugas akhir tentang ibu hamil, Rahmat harus sering berinteraksi dengan para bidan desa di lokasi penelitiannya, melebihi interaksi ia dengan kekasihnya di Bandung. Ia tinggal di wonorejo dengan menyewa kamar satuan di salah satu sudut luar desa. “Bu, untuk memudahkan Komunikasi, boleh saya minta nomor telpon Ibu?” “Oh iya, monggo. ” jawab Bu Susi. Paras menyenangkan dan gembira. Rasanya seperti berbicara