#Jurnal20 : Berdamai dengan Keadaan
By: Claire
Halo, aku Claire, penulis yang gak baru-baru banget tapi gak akan kalian temukan kecuali di blog ini. Umurku sudah masuk 20 tahun dan itulah alasanku buat ini. Apa karena aku tua?
Kalian gak usah sok muda.
Sekarang aku lagi mendengarkan lagu. Dari HiVi yang judulnya Remaja. Plis jangan kira aku gamon sama masa remaja ya. I completely moved on!
Tapi, sejujurnya ada banyak hal yang membutuhkan waktu untuk ku terima. Dari sekian banyak hal itu, hal yang paling harus ku terima adalah sendiri. Bukan jomblo ya. BUKAN!
Aku orang yang aktif sejak dulu, kenalanku cukup luas. Aku bisa ajak main siapapun yang aku mau, kapanpun dan kemanapun. Sekalipun sampai subuh, meskipun ku akui aku gak sesering itu main bareng. Tapi, kapanpun aku ajak teman, bisa dihitung pake jarilah berapa orang yang nolak.
Aku sharing makanan satu piring bertiga, satu gelas bertiga, bahkan satu motor bertiga. Aku pergi ke warkop kesukaanku bersama-sama. Cerita banyak hal. Mulai dari ustadz nyebelin sampe kakak kelas cakep di kelas sebelah yang mukanya bisa aku intip dari jendela.
Lucu sih. Bahkan konsep ghibah udah mendarah daging dari aku remaja. Gak heran kalo mulutku sekarang nyinyir.
Anyway...
Kebiasaan mainku gak berubah. Masih sering main sendiri, tapi ada bedanya sekarang. Banyak temanku menolakku satu persatu.
Apa karena aku jahat dengan mereka?
NO.
Jawabannya sangat simpel. Dunia aku dan mereka sudah berbeda.
Bukan dunia lain loh ya.
Aku punya kesibukan. Mereka punya kesibukan.
Dan aku sendirian.
Aku tetap punya banyak teman, tapi aku gak bisa membuka diri begitu aja. Sebuah buku yang terbuka tetap tidak akan terbaca tanpa bahasa yang sama. Iya kan?
Ahh kamu
BalasHapusGils gils
BalasHapus