Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Bukan Sepotong Kain Batik; yang Bernilai

Bukan Sepotong Kain Batik; yang Bernilai Di bawah bianglala yang berputar Lentera-lentera menjadi padam Kaki-kaki bergegas pergi Menanggalkan sisa ego yang meruapi dada   Di dalam gedung yang mencakari semesta Orang-orang berkebalikan dengan penghuni bianglala Berjejal-jejal di anak tangga yang berjalan Menikmati makanan dan kemeja baru   Wahai pertiwi Biar kuhujati mereka sepersekian detik Biar saraf mereka tersengat Biar mereka menengok ke bawah bianglala sejenak Dan sadar secara serentak Kita hanyalah sepotong kain kafan Yang pada usainya bakal sepadan warna tanah Apalah ratusan jarak tapak di bumi ini bukan? Tiada berarti seicip rasa pun yang kita kecap mewah   Karena akhirnya, pada usai yang selesai Kita hanyalah sepotong kafan Tanpa apa -Pagi

Senja

Gambar
  Aku hanya ingin kamu yang menemaniku membuka pagi yang cerah. Hingga melepas indahnya senja. Menyaksikan malam dan berbagi cerita. -Chamin

Kisah Tetes Air

  Kisah Tetes Air Nomaden, kata yang menggambarkan keberadaanku. Aku tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Setiap harinya, mungkin setiap waktu juga, selalu berpindah tempat. Hampir seluruh tempat dibumi pernah aku singgahi. Sekarang, bersama dengan teman-teman yang lain, aku menaiki transportasi udara untuk berkelana kembali. Nantinya, aku dan teman-teman akan melakukan terjun payung. Kami dibagi menjadi tiga kelompok yang akan terjun di tiga titik berbeda. Kelompok pertama terjun. Aku melihat mereka keluar satu per satu dari transportasi udara. Hanya ada lima puluh temanku yang berada dikelompok itu. Setelah semuanya keluar, pintu belakang kembali ditutup, membuat udara kembali normal. Ada teman lama mengagetkanku yang sedang asyik melihat pemandangan dari jendela, “Bagaimana kabarmu, teman? Sudah lama kita tidak bersua.” “Ah iya, mungkin satu tahun yang lalu kita bertemu saat menyusuri sungai Musi.” Kataku menanggapi. Dia tertawa mengetahui aku masih ingat pertemuan itu. “

Perseteruan

  Perseteruan “Berarti hanya Zakky yang tidak mengumpulkan tugas?” Tanya dosen yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Seberes merapikan kertas-kertas tugas mahasiswa, dia melenggang pergi. Jam istirahat tiba. Satu per satu mahasiswa meninggalkan ruang kuliah dan menyisakan lima mahasiswa yang tidak beranjak pergi. Zakky masih tertahan dalam ruangan. Tangannya mengepal karena marah. Dia memandang sekeliling dan menemukan orang yang membuatnya marah masih ada dalam ruangan. Tanpa berpikir panjang, dia berdiri dan mendekati orang itu. “Katanya kamu mau membantu, mana?” Bentak Zakky didepan wajah Irfan. Suara Zakky yang kencang membuat perhatian orang dalam ruangan tertuju padanya. Irfan menunduk, berusaha menghindari tatapan tajam Zakky. Hal itu membuat Zakky semakin geram. “Jawab lah! Aku tidak berbicara dengan patung, bukan?” Irfan menjawab dengan gelengan kepala. “Kenapa kamu tidak memberitahu kalau sudah mengerjakan tugas? Bukankah sebelumnya sudah ku bilang kalau sedang s

PERIKARDIA

Gambar
" PERIKARDIA " Oleh : dr. Gia Pratama Judul : Perikardia Penulis : dr. Gia Pratama Tahun terbit : 2019 Penerbit : PT Mizan Pustaka Tebal buku : 325 halaman      Gia yang selalu bermimpi menjadi seorang astronaut terinspirasi dari papanya yang seorang penerbang tidak pernah membayangkan sekalipun untuk menyuntik, membius atau bahkan menjahit seseorang. Namun hal itu harus dilakukannya setelah dia diterima kuliah di fakultas kedokteran. Impiannya menjadi astronaut harus dipendam mendalam dia harus berjalan menjadi seorang dokter.      Perjalanan terjal di mulai saat Gia memasuki masa koas, masa perkuliahan yang berbeda dengan empat tahun sebelumnya. Gia yang biasa hidup nyaman di rumah harus melangkah kaki nan jauh di garut yang sangat dingin untuk menempuh masa koasnya. RSUD Garut membuat perjalanan Gia mengabdi di mulai. Stase demi stase dilalui oleh Gia dengan segudang tantangan. Selain tantangan menghadapi statse Gia juga dihadapkan dengan kisah cintanya yang tak berjalan m

Cerita Ramadhan yang Belum Usai

Cerita Ramadhan yang Belum Usai 1/ Ketikan tanganku belum usai Saat pandemik mulai merangkul negeri ini Aku pun harus berbenah diri Berdiam di bawah atap tanpa mengikuti keinginan hati untuk pergi   Ada yang berbeda pada Ramadhan kali ini Tidak lagi kujumpai langkah-langkah teman sekelas Atau fenomana punggung melengkung dan wajah tertidur Yang ada hanya sekotak layar dengan wajah online Dan sepenggal rekaman perkuliahan yang selesai terekam   2/ Mataku menatap gerimis dari balik kaca bus mini Kuduga langit juga sedang muram melihat bumi hari ini Meski kudapati jalanan masih ramai Aku tahu bahwa yang cemas hari ini bukan hanya hatiku   Kutatap kembali gerimis yang sudah usai dari balik kaca bus Rupanya kakiku sudah sampai di pelataran kampung yang melahirkanku Meski sepotong pelangi sedikit mengukir di bibirku Aku tahu ada potongan-potongan kecil kekhawatiran yang berdesir memenuhi hatiku   Potongan kecil itu berbicara tentang Ramadhan ta

Masjid

Gambar
  Fotografer: MHD. Latief Shihab Lubis

Surat terbuka untukmu: Kamu adalah Kamu

Surat terbuka untukmu: Kamu adalah Kamu Aneh Apa yang barusan kulakukan? Memancing kesengsaraanku sendiri? sok tahu yang berujung perih Hingga Tuhan menyadarkanku malam ini bahwa Aku-Tidak-Berharga Terkadang aku merasa ini benar Atau aku salah? Tetapi akhirnya aku selalu sadar bahwa ini memang salah Apa tidak apa-apa merasa seperti ini? Aku takut menyakiti diriku sendiri Padahal aku sedang berusaha mencintai diriku Ketakutan dan kecemasan sialan Kalian bisa diam tidak sih? Karena kalian keraguan dan pikiran jahat ini muncul  Mungkin kalian harus berhenti berbicara.  Telah aku beri kalian waktu, maka kini berikan aku kesempatan untuk mengatakannya. Ya, aku ingin mengatakan bahwa kamu diciptakan Tuhan untuk mengisi dunia ini bukan untuk memikirkan hal seperti itu. Hidupmu berharga bahkan bukan hanya untuk dirimu namun juga bagi orang lain. Kamu tidak pernah "Tidak-Berharga" Belum sadar juga? kamu itu istimewa. Kamu sangat berharga.  Hei, dengar aku tidak ingin membual. Ini keny

Rintik hujan

Judul: Rintik hujan  Karya : Muhammad Khoir  Hujan.... Rintikmu begitu deras Turunmu begitu sangat ku nanti Airmu sangat kuharapkan Bagaikan rasa syukur di hati Sirami hati ini dengan kesejukan airmu  Agar hati selalu tenang dan damai Agar diri ini tahu siapa Siapa Sang Maha Kuasa

Tidak apa-apa

Tidak apa-apa Maret 01, 2021 Oleh: Pagi Dewasa menjadi keharusan setelah usia yang di standarisasi manusia kian bertambah. Semakin sering merajuk dan menangis seperti anak kecil. Semakin sering tersenyum dan mengucap tak apa kian ringan. Kemarin sudah gagal. Tak hanya sekali. Ratusan kali. Rupanya hari ini lebih parah lagi.  Dahulu, terus mendaki semakin tinggi setiap harinya menjadi sebuah mimpi. Sekarang, yang terpenting tidak lebih buruk dari hari kemarin. Cukup seperti itu saja. Mimpi memang masih banyak. Tetapi harapan yang dilambungkan tak benar-benar berharap untuk menjadi kenyataan yang sempurna. Dewasa seolah menjadi seperti itu-itu saja. Tidur sebagai obat amnesia dengan problematika yang ada; bangun dan kembali kepada aktivitas yang itu-itu lagi. Rasa malas bukan menjadi hal yang hadir dengan jarang lagi. Sepanjang hari menjadi waktu untuk mengeluh dan berharap hari segera petang. Kembali dari hingar bingar orang-orang sekitar; melelap dan melupa pada apa pun yang sudah terj

Lemah

 Lemah Oleh: Wili Lirihku berbisik Meminta Merayu Mengadu Tanpa berkaca pada diri yang Engkau cipta "Manusia" Semua rasa yang pada akhirnya hanya Engkau dan aku yang benar-benar tahu Kini aku mengadu dari aduanku yang tak tahu malu Aku dititik merasa tak mampu...

Edukasi Online; Peranan Mahasiswa di Masa Pandemi

  Edukasi Online; Peranan Mahasiswa di Masa Pandemi Mahasiswa merupakan aset penting yang dimiliki oleh suatu negara. Berbekal pengetahuan dan pendidikan, norma lingkungan yang berlaku serta cara berpikir, mahasiswa dapat membawa perubahan bagi sebuah negara secara aktif. Sebagai kaum intelektual, mahasiswa memiliki tiga peranan penting, yakni agent of change , iron stock , dan social control . Mahasiswa sebagai agent of change berperan penting dalam membawa perubahan di masyarakat baik di lingkup politik, ekonomi, kesehatan, teknologi, ataupun pendidikan. Menurut Bora, agent of change dapat diartikan sebagai agen perubahan yang menghubungkan antara sumber perubahan baik inovasi, ideologi ataupun kebijakan dengan target perubahan. Konsep perubahan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah perubahan pada segala aspek yang akan memengaruhi sistem di dalamnya termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku. Contoh mahasiswa sebagai agen perubahan adalah mensosialisasikan informasi terbaru den