Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

wujud lain dari Rindu

Inikah Sepi Memeluk Mematikan segala indera Menjadi serba-serbi monokrom Inikah Sunyi Jelas Membawa beribu angin Berhembus menerpa tubuh-tubuh rapuh Inikah Rindu Mencekam Menutup jarak kian gelap Tak sampai suara-suara burung depan rumahku Inikah Kata Mendengar Lalu pergi jauh menghampirimu Kan terselip sepotong kalimat Dekat bantal tidurmu Terurai dalam usaha lelapmu "Aku ingin bertemu" ~Surabaya, Januari 2018

Bunga Zodia, bagian budaya papua, harum mengusir nyamuk

Gambar
            Malaria merupakan salah satu penyakit penular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium sp yang ditularkan oleh vektor nyamuk Anopheles betina. Malaria merupakan masalah kompleks dan telah menjadi masalah global. Hal tersebut dikarenakan setengah dari penduduk dunia berisiko untuk terkena Malaria. Malaria masih menjadi masalah di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Selain itu, menurut WHO, Malaria merupakan penyebab kematian keempat di Sub-Sahara Afrika pada anak berusia di bawah lima tahun. Mengingat tingginya kasus malaria, baik di dunia maupun indonesia, sudah beragam upaya pencegahan dan penanggulangan malaria yang dilakukan oleh pemerintah indonesia. Mulai dari pencegahan hulu dari pengendalian nyamuk sebagai vektor, sampai hilir pada penanganan penderita malaria secara terpadu. Mengenai upaya pencegahan dari gigitan nyamuk, terdapat suatu hal menarik yang dapat mengusir nyamuk yang justru merupakan tradisi kebiasaan masyarakat yang merupakan daer

TENTANG

Gambar
Ini tentang perasaan Dimana ia terabaikan oleh masa yang kelam Hadir dalam bilik mapan tanpa pencahayaan Dan tumbuh semerbak namun tak terhiraukan ini tentang perasaan Yang timbul dikala gersang Dan enggan Melayu meski lara dan terkekang Menyeruak bersama alunan sumbang Piano empat tahun lalu yang tengah usang Ini tentang perasaan Entah harus apa dan bagaimana berkelakuan Karena rasa tak berpikiran atau sekedar belas kasihan Ini tentang rasa yang entah dimana ia tenggelam ~A.A~

Surat Bisu

Gambar
sumber : www.google.com   Ada surat yang tertahan di sudut bibir Tak sampai pada asma yang terukir Begitu sulit terlukis dalam kata Bahkan terlalu tragis dibalut canda Meski kau pilah sang tesaurus  Meski kau tanya dewi artemis Tetap saja kau dibungkam lembaran itu Sang dewi pun enggan mengadu Malu, rupanya kau tau segala rasaku  Rupanya kau membaca rona di wajahku Entah berapa rupanya-rupanya yang lain Yang menenggelamkanku dalam sipu Membuat kaku kian membatu  Ragu saat bertemu, bisu Rasa-rasa bersembunyi Hanya tertahan di ruang sunyi Ah, hati ini  Wanita bisa apa dengan hati yang ada? Akankah ia terus menunggu? Ataukah bermuara pada titik jenuhnya? Bagai ujan yang tertahan di mega Jika tak jatuh tak kunjung mereda Oleh : Bunga Sakura

Bulan Tinggal Separuh

Gambar
Cahaya hilang dibalik kesendirian. Siapa yang mau tuk bersinar pada ketiadaan, bahkan lampu jalanan pun ingin pecah saja jika begini Bulan tinggal separuh Mata yang berjalan dibumi kini kian menunduk. Menyorot satu dua balasan pesan, belakang itu ialah gelapnya tanah yang kau susuri sendiri Bulan tinggal separuh Anugrahnya kian terlupa, keindahannya berpindah pada sebalok mini ponsel genggam ditangan tiap tiap insan Bulan tinggal separuh Tiada yang peduli dengan bentuknya saat ini, malam hanyalah penghambat waktu tuk mencari uang Bulan tinggal separuh! Hilang sudah sepasang kekasih yang duduk dibawahnya sembari mengangkat leher, cerita impian dan cita cita, juga tunjukan jemari kecil ke langit langit malam. Bulan tinggal separuh! Cahaya berpindah diatas meja kotak dengan dua kursi kecil, dua gelas es jeruk, satu piring kue tuk berdua, dan satu pasang adam hawa yang saling bermesra Bulan tinggal separuh! Tiada terlihat lagi purnama oleh mata, ia layu, sinarnya tak l

TRI

Gambar
Aku bertaruh, hal yang paling mahal jaman sekarang adalah kesetiaan. Ada yang setia menunggu. Bahkan rela ditikam sembilu kala rindu sedang menjamu.  Ada yang setia berjuang.  Bahkan rela berdarah demi mendapat sekecup kasih sayang.  Ada yang setia bertahan. Padahal telah ada beribu sebab untuk saling meninggalkan. Satu, Dua, Atau tiga, Sekarang bukan lagi masalah. Jaman ini kita tak lagi bicara tentang jumlah. Lihat saja, Ada yang masih satu menyendiri hingga mati dibekap sepi. Ada yang setia meski yang dicinta telah jelas mendua. Ada yang rela bertiga membagi hati demi mempertahankan nasab buah hati. Sayang Cinta Suka, Bahkan nafsu, Sekarang bukan lagi alasan. Jaman ini kita tak lagi bicara dengan lisan. Serta beribu alasan dan kebohongan yang dibungkus manis atas nama kasih sayang. Lihat saja, Ada yang dijodohkan tanpa pertemuan, sampai tua pun masih saling mengasihi. Ada yang sudah tak nafsu, juga masih bercumbu

Eka

Jika "satu ditambah satu" sama dengan "dua", mengapa "aku ditambah kamu" tidak sama dengan "kita"? Justru, "satu ditambah dua" sama dengan "tiga". dan, "kamu ditambah dia" sama dengan "keluarga". Padahal kau tahu dia itu "dua", sebuah bilangan genap yang tak perlu digenapi.  Dan kau tahu aku itu "satu", sebuah bilangan tunggal yang perlu dilengkapi.  Faktanya, kau tahu dia mendua, dan aku satu yang setia.  Kenyataannya, kau berlari untuk melengkapinya, dan meringkuk memunggungiku, tanpa tahu aku membutuhkanmu untuk menggenapiku.  Aku adalah satu, yang akan tetap setia berdiri sendiri mengejarmu.  Engkau adalah satu, yang akan tetap setia berlari mengejar angka dua demi menciptakan sekelompok tiga yang pada akhirnya kau sebut sebagai keluarga. Dia adalah dua, yang tak perlu angka satu agar menjadi lengkap. Sebab jika kau tambah satu, keseimbangannya akan lenyap. 

Chapter ONE

Berjanjilah, aku akan mencintai dalam diam. Tidak lagi gaduh, tidak lagi bersungut-sungut. Aku hanya akan diam, dihubungi maka aku akan menghampiri, tidak dihubungi maka aku tidak mencari. Karena ternyata, menunggu itu lebih sulit, dibanding jatuh hati. Bahwa sebenarnya merindukan sepihak itu menyakitkan, daripada telpon dia berjam2. Apa aku akan kuat? Tidak tahu, padahal selama ini aku tdk terbiasa menunggu, bahwa aku selama ini di beri kabar selalu, tanpa perlu aku minta. Mendapatkan yg lebih menarik? Pasti senang, tp trnyata yg lebih setia lebih menenangkan. Ku mohon, jadikanlah ia hanya yg kedua, bukan yang pertama, bukan yg paling diharap2. Sadarlah, bahwa aku miliki yg lebih romantis, yang lebih sabar, yang lebih pengertian, dia juga sebenarnya tampan. Mengapa pikiran ku selalu mengarah ke sana .? Seberapa besar pengorbanan dia untuk aku? Tidak ada, seberapa jauh dia tahu ttg aku? Hanya seinchi. Sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan yg lebih lama bukan.? Maka sadarlah