Berjanjilah, aku akan mencintai dalam diam. Tidak lagi gaduh, tidak lagi bersungut-sungut. Aku hanya akan diam, dihubungi maka aku akan menghampiri, tidak dihubungi maka aku tidak mencari. Karena ternyata, menunggu itu lebih sulit, dibanding jatuh hati. Bahwa sebenarnya merindukan sepihak itu menyakitkan, daripada telpon dia berjam2. Apa aku akan kuat? Tidak tahu, padahal selama ini aku tdk terbiasa menunggu, bahwa aku selama ini di beri kabar selalu, tanpa perlu aku minta. Mendapatkan yg lebih menarik? Pasti senang, tp trnyata yg lebih setia lebih menenangkan. Ku mohon, jadikanlah ia hanya yg kedua, bukan yang pertama, bukan yg paling diharap2. Sadarlah, bahwa aku miliki yg lebih romantis, yang lebih sabar, yang lebih pengertian, dia juga sebenarnya tampan. Mengapa pikiran ku selalu mengarah ke sana .? Seberapa besar pengorbanan dia untuk aku? Tidak ada, seberapa jauh dia tahu ttg aku? Hanya seinchi. Sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan yg lebih lama bukan.? Maka sadarlah