Bulan Tinggal Separuh


Cahaya hilang dibalik kesendirian. Siapa yang mau tuk bersinar pada ketiadaan, bahkan lampu jalanan pun ingin pecah saja jika begini

Bulan tinggal separuh
Mata yang berjalan dibumi kini kian menunduk. Menyorot satu dua balasan pesan, belakang itu ialah gelapnya tanah yang kau susuri sendiri

Bulan tinggal separuh
Anugrahnya kian terlupa, keindahannya berpindah pada sebalok mini ponsel genggam ditangan tiap tiap insan

Bulan tinggal separuh
Tiada yang peduli dengan bentuknya saat ini, malam hanyalah penghambat waktu tuk mencari uang

Bulan tinggal separuh!
Hilang sudah sepasang kekasih yang duduk dibawahnya sembari mengangkat leher, cerita impian dan cita cita, juga tunjukan jemari kecil ke langit langit malam.

Bulan tinggal separuh!
Cahaya berpindah diatas meja kotak dengan dua kursi kecil, dua gelas es jeruk, satu piring kue tuk berdua, dan satu pasang adam hawa yang saling bermesra

Bulan tinggal separuh!
Tiada terlihat lagi purnama oleh mata, ia layu, sinarnya tak lagi kokoh, semua hal yang membanggakannya telah berubah

Bulan tinggal separuh!
Setengahnya kusisipkan pada saku di dada kirimu, dekat dengan jantungmu, kala itu. Dan kini kutersadar bahwa kau tlah berlalu bersama rembulan barumu

Thoriq Al-Ayyubi
-Januari, 2017-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16