Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

{Apa Maksud Tuhan?}

Gambar
Entah apa maksud Tuhan Mempertemukan aku denga Tuan Dalam ruang 3x3 meter, tempat mencukupi nutrisi kehidupan Kau diam terjaga Padahal Dinda menunggu Tuan menyapa Hingga waktupun tak tolerir dengan makna Aku yang mulai berbicara "Hai Tuan" sapaku lirih Lempar senyummu penuh kasih Membuat Dinda tak beralih Pandangku terpantik Hatiku berbisik Yakin bahwa Tuan tak terusik Tuan, Kau terlihat begitu tenang Apa hari ini kau sedang senang? Apakah karena hadirku? Atau mugkin wajah teduh mu selalu meliputi aura bahagiamu? Ahh.. Rupanya kau sedang mengakhirkan kewajiban Dengan meminum seteguk air kau baru menjawab sapaan Tuan selalu berpuasa Senin-Kamis  Berharap mendapat hidayah dari Sang Maha Haafiizh Otakku berfikir Bahwa hati ini tak salah memilih imam yang dalam beribadah tak pernah kikir Dalam ibadah, Tuan tak pernah mengumbar Dinda selalu memperhatikan Tuan walaupun kau tak pernah sadar Entah apa maksud Tuhan Selalu m

JUARA TIGA AKSARA PUISI ; Sandiwara Semesta

Oleh: Rizki Amalia Oktisah Letih meringkuk kenangan dalam bayang semesta Terurai sembilu menyayat tepat di payung kalbu Hanyalah aku, yang ingin melayang menembus galaksi waktu Selaras dengan melintasi jarak edar di batas khatulistiwa Aku adalah sembilu yang tercecer dari rindumu Terkoyak tanpa henti hingga mencoreng nama dari bilik sendu Hilangkan saja aku dari nokhtahmu yang terbuang, sayang Aku tak sanggup lagi menopang segala asa yang tergenang Kirimkan saja aku benang-benang kusut yang tergulung dari kasihmu Hingga tak ada lagi jarum yang menghunus dengan sengaja ke ruang jantungku Aku tak akan lagi  menunggumu di bawah gemintang  Bila yang tersisa hanyalah sebuah orbit cinta kita yang mulai gersang Lekaslah engkau obati segala sesak dari rindumu yang tak selesai kau rajut Sebelum aku meredupkan segala purnama yang kau gantung di bawah titik senja Lekaslah engkau bergegas menepis segala benteng cahaya yang tercabut Agar tak ada lagi singga

JUARA DUA AKSARA PUISI ; Aku Tersesat di matamu

oleh : Edrida Pulungan Bintang bintang berjatuhan ditaman Langit menutup nyayiannya dengan selimut malam Waktu berkejaran air mata bercucuran Dibaris-baris keinginanmu yang terakhir Aku tersesat dimatamu Antarkan aku pulang Ketempatku dulu menjenguk kenangan Bersama waktu yang kau rampas dengan senyuman Kembalikan aku pada utuhku Karena engkau telah membuatku runtuh Namun daun jatuh mengajarkanku Tidak iya menyalahkan angin Yang datang menjemput dan berlalu Kuhirup udara segar dalam nafasku Separuh adalah rindu Separuh adalah ragu Utuhnya adalah kenangan Yang menciptakan sejarah harapan Aku tersesat lagi dimatamu Antarkan aku pulang Taman suropati 29 Juli 2017

JUARA SATU AKSARA PUISI ; Perempuan Pemecah Aksara

 oleh : ragita anggaritna Batuan-batuan kata yang tersaji di depanmu. Tak ubah kerikil-kerikil kecil yang pecah oleh tanganmu. Sedang di dadamu, pintu-pintu rapat tertutup. Rayuan sunyi yang diam-diam menelusup ke dalam tubuhmu. Tak mampu menembus dinding hatimu. Dan ia harus kembali tersungkur melihat kenyataan. Seorang perempuan memecah aksara ditangannya. Seraya berkata: Aku bukan perempuan pemuja sajak! Sejak sajak yang ia berikan kau lempar ke lautan. Ia mulai paham, kau adalah perempuan yang tak pernah mengharap apa-apa selain kebahagiaan. Luka yang bersarang, beranak dan berpinak tak sempat engkau ceritakan. Mimpi-mimpi indah tentang pertemuan kedua yang telah ia ramu sedemikian rupa. Tak lagi ditemu dari bangun tidurnya. Ia lupa, tidur adalah upaya melupakan segala. Sedang mimpi hanyalah kenyataan yang dipalsukan. Di hari kala bait puisi ia rajut dari tubuhmu yang mulai pergi. Kamu menjadi bait paling hilang dari puisinya. Dikotak

Namanya farah

Gambar
sumber foto : www.google.com oleh penulis yang mimin lupa pesannya *** - "Masih bersama saya Rosya, dalam acara Senandung Malam, musik lintas jaman Jett FM", "Asiikk, ini dia acara musik kesukaanku". Acara musik yang bisa reques lagu, kirim-kirim salam, kirim puisi, dan curhat. Cocok buat yang tak memiliki banyak aktivitas sebagai mahasiswa, tak punya pacar dan tak punya temen curhat. Sepertiku, pendiam, wajah biasa, prestasi tiada, takbisa olahraga, takut biacara pada wanita. Sial. "Yukk, para Jetters, siapkan puisi dan curhatnya, reques lagunya juga boleh kaka. Malam ini kita nostalgia lagu-lagu Slank ya, langsung saja kita putar lagu pertama ~Terlalu manis". Sebagai pembuka, lagu ini sukses membawaku kedalam kebaperran. Meluk-meluk bantal guling sembari senyum sendirian, terbayang wajah Farah, adik kelasku di kuliah. Wajahnya yang sawo matang, lesung di pipinya, bibir yang tipis, senyum yang manis. 100% seperti deskripsi perempuan idama
Gambar
juli 2017 hujan mulai turun di perjalanan dingin menusuk hingga ke tulang gemetar kulihat badanmu kawan kita berdua berteduh di bawah atap dipinggir toko tua seberang jalan merdeka gemetar kulihat badanmu kawan tak terbayang dirimu? sejenak bersandar mungkin? merebahkan badan dibahuku gemetar kulihat badanmu kawan siapa tahu besok kau panggilku "sayang" As'ad M
Gambar
Sama - sama berpeluh, tapi sama - sama tak mengeluh. Bagaimana mulut akan mengeluh, jika setiap detik mampu kuhabiskan bersamamu? 4-9-17 08.09

Rindu...

Gambar
Terlalu malu mengatakannya... Bahkan,  terlalu takut Biarlah diam yang menjadi saksinya...  Menikmati kerinduan yang tak ada habisnya...  Menyesapi kerinduan yang tak berujung jumpa dengan penawarnya...  Biarlah...  Biarlah...  Ku nikmati sendiri...  ~Crynum astaticum L

Chatting-an sederhana

Gambar
 (oleh: nainawa)     Suatu senin di tahun ini.  Azan Asar baru saja bersautan dari masjid-masjid terdekat.  Disusul dengan lantunan sholawat atau kami menyebutnya 'pujian', hal yang selama kuliah di Ciputat ini jarang kudengar. Biasanya yang pujian adalah muazin atau anak TPQ yang sudah rajin datang duluan. Hal kecil seperti ini kadang yang membuat rindu akan kampung.  Kampungku,  di mana masih banyak dijumpai pemakai Nokia 1600. Tapi sayangnya aku tidak pernah mengadakan 'survey' tentang jumlah pastinya.  "Tolong kupaskan bawang dan brambang,  Ndhuk".  Ibuk melanjutkan memotong wortel dan kacang panjang. Aku mengikuti instruksi. Mengupas bawang merah dan bawang putih.  Suasana lengang sejenak setelah suara-suara pujian terhenti.  Terdengar bunyi minyak panas yang memekik (aku tidak yakin ini istilah yang benar) saat tahu dimasukkan ke penggorengan.  Karena cerita ini bukanlah suatu demo memasak,  maka aku akan mulai men

Upaya Dalam Meningkatkan Budaya Bagi Kaum Muda

Gambar
 oleh : RF, mahasiswa biologi 2014 PISA ( Programme for International Student Assessment)  adalah studi literasi yang bertujuan untuk meneliti secara berkala tentang kemampuan siswa usia 15 tahun (kelas III SMP dan Kelas I SMA) dalam membaca ( reading literacy ), matematika ( mathematics literacy ), dan sains ( scientific literacy ).  Studi PISA yang dilaksanakan oleh OECD ( Organisation for Economic Co-operation & Development ) dan  Unesco Institute for Statistics  itu mengukur kemampuan siswa pada akhir usia wajib belajar untuk mengetahui kesiapan siswa menghadapi tantangan masyarakat-pengetahuan ( knowledge society ) dewasa ini. Penilaian yang dilakukan dalam PISA berorientasi ke masa depan, yaitu menguji kemampuan anak muda itu untuk menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan kehidupan nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam kurikulum sekolah. Hasil menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda saat ini mas

JUARA SATU LOMBA CERPEN ; Panji-Panji Tresna

Gambar
oleh : Ika Rahmawati*   Aku menikah di usia ku yang ke 17 tahun dengan seorang pemuda yang beda usia tujuh tahun diatasku. Kala itu kami menjalin hubungan yang dikenal dengan istilah pacaran sekitar 6 bulan, hingga bulan berikutnya dia melamarku untuk dijadikan pendamping hidupnya. Laki-laki ini adalah pria dewasa yang tak memiliki romansa romantis sedikitpun dan ucapkali cuek dan supel. Inilah laki-laki yang menjadi panutan dunia akhiratku kedepannya. Kini aku tinggal dirumah suamiku. Rumah yang di dalamnya terdapat ibu mertua dan adik-adik suamiku. Alasan klise lantaran kami memang belum memiliki gubuk sendiri. Satu tahun berikutnya, kami telah dikaruniai seorang putri yang cantik jelita. Ku namai dia Laila Lifiana. Malaikat kecil yang selama sembilan bulan ku nantikan kehadirannya. Putri kecil yang menjadi kesayangan bapak mertuaku. Hampir satu dekade berlalu, kini putriku telah masuk di kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam masa ini, bapak mertuaku sudah berpulang kepada Sang