Dukun Pembawa Petaka Oleh: Ahmad Faizun Ni'am Sore hari sepulang kerja, tampak bapak-bapak yang sedang bersantai di teras gubuknya. Bukan karena ingin melihat bunga-bunga di taman seperti di sinetron, namun ya karena di dalam rumahnya sempit, pengap, dan memang tidak nyaman. Ya, memang begitulah kondisinya. Sudah untung ia dan keluarganya bisa berlindung dari terik mentari kala siang dan tidak terlalu kedinginan kala malam. Meskipun begitu, ia selalu bercita-cita menjadi orang kaya suatu saat nanti. Atau paling tidak, anak-anaknya yang kaya, paling tidak lagi, mereka punya rumah yang agak mendingan, agar ia bisa menikmati masa tuanya dengan nyaman. Di rumah salah satu anaknya. Di tengah lamunannya, tiba-tiba ada gerobak sampah berwarna hijau, lewat dan parkir di depan gubuknya itu. “Pak Darmo, sini!” kata lelaki yang muncul dari balik gerobak sampah. Mukanya dekil, tatapannya sumringah, namun mencurigakan. Seperti menyembunyikan sesuatu. “Apa? Tidak lihat saya lagi nyantai