Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

(2)

Sebuah kesedihan telah menyelimuti bumi Duka pula tak kunjung henti Sebuah kekacauan akibat ulah kita sendiri tapi tak kita sadari Banyak harapan banyak tangisan tanpa doa dan restu Sang maha kuasa tak akan jadi Banyak para pahlawan yang dulu tak di akui sekarang dipuji-puji Banyak sudah penyesalan tanpa bangkit kembali Sudah kita meminta banyak jangan lupa untuk dingat kembali Bahwa kita dulu telah mengucap itu Sekarang ingat kembali raungan yang dulu pernah terucap Itulah yang sekarang dikembalikan kepada diri sendiri Tulang punggung keluarga kini memikul beban berat Apa yang menjadi santapan kini menjadi hal yang sulit didapat Untuk bernafas pun tak semudah dulu Para pejuang negara bergerak seribu kaki Untuk berjuang di medan panas Cepat pulih negeriku Kami merindukan mu yang dulu -Cr

(1)

Teruntuk kamu dan pemilik hatimu Maaf sudah tak berkenan untuk bertamu Sudah lancang untuk melangkah di depan pintu Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Aku hanyalah seorang pemilik hati Yang sekiranya ingin singgah di hati tuan mu Tapi aku menyadari hati tuan mu tak seperti kayu yang rapuh Aku bukan mau menghancurkan hati yang bersatu Aku hanya manusia yang punya cinta dan kasih sayang Sewajarnya manusia miliki -Cr

Ngawur

Suka hobi nulis saja itu nggak cukup buat jadi penulis. apalagi kita-kita yang hobinya nulis kalau lagi mood doang. susah! Kenalkan. Namaku Sintia. Perempuan yang suka sekali membaca senandika milik orang-orang sampai ke ubun-ubun kepalaku. Saking menyukainya, aku tak sanggup membacanya hanya sekali. Dan setelah membacanya berkali-kali, ruang-ruang mimpi berterbangan di kepalaku. Berharap aku mampu menjadi penulis-penulis epik seperti para pemilik senandika itu. Tapi! ah tentu saja aku tak bisa. Aku masih terlalu lemah hanya untuk berkata bahwa sebenarnya aku bukanlah tipe perempuan yang malas. Apalagi sekadar mengetik beberapa rangkaian huruf ke dalam suatu blog. Atau kolom media sosial. Yaa... tapi bagaimana lagi. Suka menulis saja tidak cukup untuk menghidupkan pelataran huruf. Meski berkali-kali aku sendiri menguatkan bahwa tulisanku bukan untuk orang lain, tetap saja aku terusik ketika orang lain mengkritiki tulisanku. atau tulisan di mediaku. Hiyahh! Apa ini?  Intinya, aku

Belajar Mencintai Hidup

Akan banyak keraguan Saat memulai kebaikan, Bukan agar kita berhenti Tapi agar kita lebih berhati-hati Akan selalu banyak ketakutan Saat memikirkan masa depan, Bukan untuk takut kemudian putus asa Tapi untuk berharap sehingga tambah bersemangat Akan banyak perih saat menginat masa lalu, Bukan agar kita sedih kemudian tidak jadi melangkah Tapi agar kita mengambil pelajaran kemudian lebih bijak dalam melangkah Hidup akan datang kepadamu membawa kejadian-kejadian, Lantas meminta kamu memilih sikap Untuk masing-masing kejadian, Pilihlah yang baik!                                                   Agar baik pula hati dan harimu.                  14/05/2020 Bunga Sakura

Setiap Perjalanan Panjang Perlu Sekali Berbenah Diri; Termasuk Pendidikan Negeri Ini

*Diperuntukkan untuk pelajar, pendidik dan seluruh masyarakat negeri ini –karena sejatinya setiap dari kita tetaplah seorang pelajar sekaligus seorang pendidik seumur hidup. *Beberapa bagian serta pendapat yang dituliskan adalah pengalaman penulis juga anak-anak yang lahir di tahun 90-an. Saya kira, kita punya cerita yang sama. Assalamu’alaikum wr.wb. Selamat menambahi tahun untuk pendidikan negeri ini! Selamat telah sampai pada hari ini. Berbicara pendidikan, perjalanan yang dilalui Indonesia sudah panjang sekali. Kita menemui masa dimana belajar menghitung masih menggunakan seikat lidi yang terpotong-potong. Atau sepotong kapur warna warni yang kita gunakan untuk menggambar di papan tulis berwarna hitam. Beranjak sedikit, kita mulai merasa “ wah ” melihat kalkulator yang mengalahkan seikat lidi. Terlebih saat melihat sekotak barang yang mirip kalkulator malah sanggup menerjemahkan bahasa luar negeri yang kata orang disebut-sebut sebagai bahasa inggris. Perjalanan pendid

Kesunyian

Deru kipas menggaungkan telinga Hentakan jarum jam turut menyertainya Siulan jangkrik tak mau kalah bersuara Tanda-tanda kesunyian kian ketara Mewarnai malam tanpa cerita Malam terus berjalan Tak seorang pun dapat menahan Kali ini segala pemikiran dikerahkan Segala upaya dilakukan Tak lain untuk menghindarkan Suasana sunyi yang sangat memberatkan EnthusiasticWriting Naufal Hatta