Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Pukul 05 Sore

" Mari berpura-pura menjadi penulis hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura ." Haloo Dentalicious! Buat kamu-kamu yang suka banget sama puisi, selain wajib  baca karya-karya di blog denta, karya yang satu ini perlu banget buat kamu baca! Yukk  segera, jangan sampai ketinggalan ya! 😃 https://drive.google.com/open?id=1tkdaRMBoMuOfAcPwGkL5abuaVJfbuwQ7

Review Buku Fiksi; Bumi Manusia

Gambar
Oleh: Ahmad Faiz Muzaki Identitas Buku 1. Judul Buku : Bumi Manusia 2. Penulis : Pramoedya Ananta Toer 3. Penerbit : Lentera Dipantara 4. Cetakan : ke-31 5. Tebal Buku : 552 halaman 6. Tahun Terbit : 2019 Sinopsis Buku Roman klasik yang berlatarbelakang pada masa kolonial Belanda kisaran awal abad-20 sangat menarik untuk diketahui isinya. Di dalamnya terdapat konflik kebudayaan, strata sosial, politik, hukum, dan sebagainya dikemas dalam sebuah mahakarya yang begitu fenomenal. Roman ini menggambarkan suasana atau kondisi bumi Nusantara pada akhir abad-18—awal abad ke-20. Pada masa itu memang sedang gencar-gencarnya pergerakan kerakyatan yang dikenal dengan istilah Kebangkitan Nasional. Setting tempat yang diambil meliputi kota Surabaya dan Wonokromo serta beberapa kota sekitarnya di wilayah Provinsi Jawa Timur. Berawal dari tokoh Minke seorang pribumi dan juga siswa H.B.S., sebuah sekolah Belanda yang pada saat itu cukup terkenal karena yang mampu berseko

Egois Mengalahkan Persahabatan

Gambar
Pagi ini aku terbangun dengan sambutan mentari yang tersenyum padaku.. sangat damai rasanya dipeluk oleh hangatnya sinar mentari.. Tiba-tiba saja ingatanku terganggu oleh peristiwa semalam.. peristiwa yang membuatku tidak ingin percaya ke orang lain lagi, peristiwa yang membuatku kecewa kepada sahabat-sahabatku, peristiwa yang membuatku benci kepada diriku sendiri..  Bagaimana bisa aku tidak kecewa ketika orang-orang yang ku percaya menghianati kasih sayangku pada mereka? Bagaimana bisa aku tidak membenci diriku sendiri ketika aku sangat tidak bisa mengontrol emosiku hingga menyebabkan aku kehilangan segalanya? Emosi yang sangat meluap-luap dan tak bisa dikontrol serta kepercayaan yang tak bisa dijaga dengan baik membuat semuanya sirna dalam satu malam saja.. Persahabatan yang telah terjalin lama seketika sirna hanya dalam hitungan jam.. Benar-benar sulit dipercaya bukan? Yaaaa.. Rasa egois dari dalam diri masing-masing masih sangat tinggi melebihi ti

Aku lelah,

Perihal rindu sudah  sedari tadi Menyebar menutupi permukaan angan yang kosong tak berarti Terkadang membangun sosok asing, berdiri  membelakangi Hey, kupanggil dia berlari Sampai hina asaku berpikir bagaimana caranya menahan diri Raut memelas terus menipu lagi dan lagi Sungguh aku benci Ku usir lantas terus membidas menimpali Kau bedebah ! Pulang saja ke pemilikmu! Tolong jangan racuni aku dengan sandiwara gilamu! Bunga Sakura 🌸

Langit

Langit jujur saja aku rindu langit daripada hujan ,langit yang cerah membuatku bungah setiap aku melihat ke atas walau sinar terik matahari menyilaukan mataku  Namun tak apa karena langit hari ini begitu bersahabat .  langit di pagi hari membuatku terus ingin melihat karena matahari yang akan tampak mempesona bukan , dan langit di sore hari membuatku bersemangat untuk mengamati hingga malam datang, Lagi lagi langit dimalam hari menampilkan pemandangan yang lebih mempesona bintang bintang bertebaran dan bulan yang begitu cerah menemani sang bintang. Terkadang langit tak bersahabat ketika adanya hujan , ia gelap . tak bersehabat bukan? bahkan hujan begitu saja melewati langit yang datang ia bungkam , pengecut bukan? Namun dibalik kata pengecutnya ia , langit membawa kebahagiaan bahkan ketika hujan berhenti Langit yang cerah antara  perpaduan matahari dan saat itu juga langit menampilkan sosok pelangi yang begitu indah untuk diliha. Langit selalu

Nasionalisme Santri Era Millenial

  Pada era perubahan digital seperti sekarang ini, subtansi perubahan sosial yang kontekstual menimbulkan paradigma-paradigma tersendiri bagi masyarakat luas. Peran santri terhadap pengabdiannya kepada negara ramai sekali diperbincangkan di khalayak ramai. Rasa nasionalisme santri sudah sejak lama ditumbuhkan sebagai ruh kehidupan pesantren untuk hubbul wathan minal iman, sehingga sangat tidak wajar jika ada klaim tentang tidak adanya rasa empati terhadap negara dari kalangan santri. KH Hasyim Asyari sebagai panutan yang mengukuhkan rasa spirit nasionalisme dan patriotisme kepada seluruh santrinya. Fleksibilitasi terhadap pengabdian santri mulai bergerak dan mengikuti perkembangan zaman, dengan harapan eksistensi daan kepercayaan masyarakat akan tetap terjaga kepada kalangan santri sebagai al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Secara konteks kebahasaan santri berasal dari kata shastri, bahsa sanskerta yang memiliki akar kata kitab suci, agama, dan