Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Goresan Gelisah

Gambar
Oleh : Dwi Puspita Ayu (2015) malam selalu bisa mendorong jemariku berkata kata entah frasa bermakna atau bualan belaka  malam ini, diiringi suara dengkuran naik turun, kelelahan mereka, pejuang mimpi, yang arang tidur hingga putih matanya menjelma bianglala ya. begitulah aku menggambarkan keadaan kita,  setiap saat kita dituntut untuk bergegas,  pagi bergegas, siang bergegas, sore, malam bahkan hingga dinihari kita bergegas.  disinilah kami ditempa, dengan berbagai macam keadilan berikut ketidak adilannya,  mungkin maksud hati mengeluh, tapi rasanya kita tak pantas untuk itu bahkan lelah telah menjadi rutinitas, hingga peluh pun hambar rasanya malam ini, gundah hatiku tak kuasa ingin bersua, bertanya pada diam, setelah semua kepayahan ini, akankah kita berlabuh dengan selamat? akankah kita singgah di tempat yang tepat? Kudapati hening,  Hingga diam menjawab dalam kesunyian, berbisik lembut, "dimanapun kalian berlabuh kelak, disanalah kau temukan jawaban dari semua gelisah

Sedekah?

Gambar
                Sedekah di kalangan masyarakat kita masih identik dengan  pemberian sebagian harta yang dimiliki kepada pihak lain yang lebih membutuhkan. Maka, sebagian besar orang masih mengeluh dengan keadaan ekonominya yang sederhana, dan merasa kesulitan untuk menyalurkan harta. Bahkan ada juga yang merasa dirinya bukanlah pribadi yang baik karena ia tak pernah bersedekah.                 Berangkat dari persoalan tersebut mari kita kembali merujuk kepada hadis Nabi Saw. Dalam Shahih al-Bukhari mengenai sedekah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radliyallahu ‘anhu : “ Setiap kebaikan adalah sedekah ”. Dalam kitab tersebut juga disebutkan dari riwayat Abu Musa al-Asy’ari radliyallahu ‘anhu bahwa pada suatu hari para sahabat Nabi mempertanyakan tentang sabda beliau “ Setiap muslim wajib bersedekah” . Para sahabat pun meminta kejelasan lebih lanjut akan hal ini. Maka nabi menyebutkan, bahwa sedekah memiliki tingkatan yakni mulai dengan bekerja demi mencukupi

Goresan Tangan Syifa

Gambar
         Surga di bawah telapak kaki ibu. Itulah pepatah yang membuatku harus selalu taat dan menghormati kedua orangtuaku khususnya bu. Aku adalah seorang gadis kecil yang oleh kedua orang tua ku di beri nama Syifa An-Nisa Nurus Syifa yang biasa di panggil Syifa. Sekarang aku masih berumur 12 tahun yang sekarang masih duduk di bangku kelas 6 SD yang sebentar lagi akan menduduki bangku SMP. Tak terasa ujian nasional telah usai, ibuku bertanya padaku “ Syifa, setelah ini kamu mau melanjutkan sekolah dimana ? Maukah kau ibu masukkan ke pesantren ?”. Hanya sebuah senyuman yang aku berikan ke ibu. Saat itu tak terasa air mataku menetes, selain aku masih belum bisa berpisah dengan orang tua ada hal lain yaitu aku gak mau berpisah dengan sahabat-sahabatku. Tapi apalah daya jika itu adalah permintaan seorang Ibu yang sangat aku sayangi.             Tiba saatnya memasuki tahun ajaran baru, keluarga kecil ku mengantarkan aku ke pesantren yang jaraknya lumayan jauh dari rumah. Yaitu pesan

Tentangmu, Masa Laluku

Gambar
Oleh: Temannya Teman (2014) Desiran angin yang menyapu ingatanku Deru ombak yang memecah tangisku Terik mentari yang mengobarkan kesedihanku Masih ingatkah engkau akan kata yang terucap darimu?? Mungkinkah kata itu terucap karena sebuah ketidaksengajaan?? Ataukah karena aku yang terlalu bodoh?? Bodoh… sempat mempersilahkanmu singgah di hati ini Bodohnya aku yang menjamu mu dengan segenap cinta Lantas… Bagaimana dengan curahan kasih sayangmu selama ini?? Akankah itu semua hal yang semu….?? Andai malam mampu berbicara Andai malam mampu bercerita Tentangku… Tentang sebuah pengorbanan, kesabaran, dan sebuah penantian Akankah adalagi bintang yang bersinar terang?? Mungkin tidak… Semua bintang hanya akan mendapati air mataku Dan apabila malam digantikan oleh siang Akankah ada siang yang menyinari bumi ini?? Mungkin tidak… Sakit ini terlalu kelam … Sakit ini terlalu dalam Sebuah penantian panjang harus terputus di tengah jalan Kini… A

CSSMoRA UIN Jakarta Peringati Maulid Nabi SAW

Gambar
Ciputat, 29/12 CSSMoRA UIN Jakarta kembali mengadakan kegiatan-kegiatan yang selalu mengingatkan anggotanya pada kehidupan di pesantren dulu. Organisasi yang menaungi kumpulan mahasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) tersebut kini mengadakan acara dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1437 H (24 Desember 2015). Kegiatan tersebut terlaksana pada hari Minggu, 27 Desember 2015 di Musholla FISIP UIN Jakarta. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut bertemakan “Revitalisasi Keteladanan Sifat Nabi Muhammad SAW dalam Praktik Kebhinnekaan di Indonesia”. Acara dibuka dengan penampilan hadroh dari tim CSSMoRA UIN Jakarta, dilanjutkan dengan ceramah dari seorang ustadz, H. Asep Anwar. Ceramah dibuka dengan bahasan bahwa santri akan tetap menjadi santri melalui tiga proses pembelajaran: pre learning, learning, dan after learning . After learning merupakan proses yang harusnya dapat dicapai karena merupakan inti dari proses pert