Screen Time Terlalu Lama? Atasi dengan Digital Detox untuk Kesehatan yang Holistik
Screen Time Terlalu Lama? Atasi dengan Digital Detox untuk Kesehatan yang Holistik
oleh : Ananda Ariela F.M.
![]() |
Sumber: Pexels |
Screen time mengacu pada waktu yang dihabiskan seseorang untuk menggunakan perangkat digital. Ini termasuk kegiatan seperti menonton televisi, menggunakan komputer, bermain video game, dan menggunakan handphone. Meskipun screen time dapat menawarkan hiburan dan informasi, penting untuk menyadari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan berlebihan.
Digital detox adalah proses di mana individu secara sengaja mengurangi atau menghentikan penggunaan perangkat digital seperti handphone, komputer, televisi, dan media sosial. Tujuan utama dari digital detox adalah untuk mengurangi stres, meningkatkan interaksi sosial langsung, serta memperbaiki kesehatan mental dan fisik. Dengan menetapkan batasan pada penggunaan teknologi, seseorang dapat merasakan manfaat yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
A. Bentuk-Bentuk Digital Detox
Beberapa cara untuk menerapkan digital detox antara lain:
1. Jam Bebas Gadget : Menetapkan waktu tertentu setiap hari tanpa menggunakan perangkat digital.
2. Puasa Media Sosial : Menghentikan penggunaan media sosial selama periode tertentu.
3. Liburan Digital : Mengambil waktu untuk benar-benar offline selama beberapa hari atau minggu.
4. Pembatasan Penggunaan Gadget: Menggunakan perangkat hanya untuk keperluan penting.
B. Manfaat Digital Detox
Digital detox memiliki sejumlah manfaat yang penting, antara lain :
1. Mengurangi Stres : Mengurangi ketergantungan pada teknologi dapat membantu menurunkan tingkat stres.
2. Mengurangi Gejala Depresi : Interaksi langsung dengan orang lain dapat meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan.
3. Meningkatkan Interaksi Sosial : Memfasilitasi hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar.
4. Mengatasi Kecanduan Teknologi : Membantu individu untuk mengurangi ketergantungan pada perangkat digital.
5. Mengurangi Tekanan Kehidupan : Menciptakan ruang untuk refleksi dan relaksasi tanpa gangguan digital.
Di era digital, penggunaan media layar telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun memberikan beberapa manfaat, penggunaan media layar yang berlebihan dapat berdampak negatif, terutama pada anak-anak. Waktu yang dihabiskan untuk menatap layar mengurangi kesempatan untuk beraktivitas fisik dan berinteraksi sosial. Selain itu dampak dari penggunaan media layar yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti dapat meningkatkan risiko obesitas dan gangguan tidur yang disebabkan dari paparan cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin dan sistem sirkadian, yang berujung pada masalah tidur dan perilaku. Penggunaan media layar yang berlebihan juga berkontribusi pada peningkatan risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Salah satu tantangan terbesar dalam melakukan digital detox adalah fenomena Fear Of Missing Out (FOMO). Ketakutan akan ketinggalan informasi atau tren terbaru membuat banyak orang merasa perlu untuk terus memeriksa media sosial, sehingga sulit untuk menetapkan batasan yang sehat pada penggunaan teknologi. Dengan memahami pentingnya digital detox dan dampak dari screen time, individu dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik mereka, serta memperbaiki kualitas interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi:
Jumadi Tuasikal. (2024, Juli 15). Fenomena digital detox. Diakses dari https://dosen.ung.ac.id/JumadiTuasikal/home/2024/7/15/fenomena-digital-detox.html
Kementerian Kesehatan RI. (n.d.). Pandemi COVID-19 ini membuat screen time pada anak meningkat: Apa itu screen time? Diakses dari https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/pandemi-covid-19-ini-membuat-screen-time-pada-anak-meningkat-apa-itu-screen-time
Universitas Airlangga. (2020, November 5). Digital detox di tengah pandemi: Bagaimana caranya? Apakah memungkinkan? Diakses dari https://news.unair.ac.id/id/2020/11/05/digital-detox-di-tengah-pandemi-bagaimana-caranya-apakah-memungkinkan/
Universitas Airlangga. (n.d.). Manfaat detoks media sosial untuk kesehatan mental. Diakses dari https://unair.ac.id/manfaat-detoks-media-sosial-untuk-kesehatan-mental/
Universitas Airlangga. (n.d.). Hubungan perilaku sedentari, penggunaan media layar terhadap aktivitas fisik dan emosi anak usia 4-6 tahun. Diakses dari https://unair.ac.id/hubungan-perilaku-sedentari-penggunaan-media-layar-terhadap-aktivitas-fisik-dan-emosi-anak-usia-4-6-tahun/
Komentar
Posting Komentar