Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Karakter angker

Gambar
Oleh : (2013) Keparat Kini kita menjadi bangsat Tunduk merunduk pada hasrat Miras anggapmu layaknya jimat Kala nafsu birahi kambuh kumat Kenapa kita berebut laknat? Bajingan perempuan mana lagi jadi korban Pelampiasan seksual para pejantan Kota besar ,urban hingga pedesaan Hantu kelamin ada di tiap belokan Dimana lagi tempat aman? Keji Tangerang, pemalang, surabaya mana lagi Atas dasar cinta suci tapi menghakimi Gegara teman pacar sendiri di bagi bagi Anak kecil bisa mengakses situs dari warset sana sini Masihkah hanya dijeruji besi? Rusak Moral remaja dan sebayanya Tak lagi cermin identitas bangsa Narkoba psikotropika merajalela Kaum kaya, sederhana pun yang jelata Siapa lagi, menunggu anak sd dan para balita? Kejam Jika kau menutup mata dan hanya diam Menanti sudah masa kelam juga suram Kapal pergerakan, perubahan perlahan karam Semangat juang meredup kemudian padam Akan sekedar blusukan ke pedalaman? Gagal Wacana pemerintah revolusi mental

Terkadang rindu begitu

Gambar
Oleh:pemuja kata Terkadang rindu tak sopan Aku tak suka caramu datang Tak permisi untuk menetap Kala diusir kembali hinggap Terkadang rindu tak tau waktu Siang bolong, tengah malam pukul satu ngopi pagi, nyetel musik lagu lagu Selalu begitu caramu bertamu Terkadang rindu senonoh Menempati segala ruang raga kosong Rutinitasnya jalan ke pikir Kesana kemari bikin frustasi Terkadang rindu membosankan Selalu dengan rasa dan pesan yang sama Ingin kita turuti saja maunya Tapi jarak dan waktu tak pernah restu

Terminal saat itu

Gambar
15.00 Turun dari bis Dan aku disambut mereka asogan, kernet bus, calo tiket. Laksana raja yang dirindukan rakyat Padahal aku hanya baru beradu dalam bus dengan panas dan tetes keringat Bukan pulang sehabis berperang atau merebut kerajaan. Tapi sebaliknya aku akan menyambut tuan; yang lama menetap dalam angan. 15.15 Mengitari ruko tiket bus antar kota Berharap detak jantung tak gugup kala bersua Seperti layaknya remaja awam jatuh cinta Saat pertama akan berungkap rasa. Hitam putih pandang mata Aku menunggumu nona. 15.17 Melalui jaringan udara; "Parkiran motor, aku di parkiran motor" ucapmu. "Aku berjaket hitam, warna hitam" ucapku Tik tik tik. Jam tangan mengikuti gerak sosok perempuan. Seolah detik dan langkahnya seirama. "Aku tak salah orang kan?", pada sosok yang tambah subur badanya. Ahh berapa lama aku tak berjumpamu nona 15.20 Kala hitungan menit menjadi gusti Bagi kami penghamba pertemuan mei "Makan dimana?&