Bentuk Dukungan terhadap Seleksi PBSB 2016, CSSMoRA UIN Jakarta Mengadakan Sosialisasi CBT
Tangerang
Selatan - Dalam rangka dukungan terhadap Seleksi PBSB Kemenag 2016, CSSMoRA UIN
Jakarta Mengadakan Sosialisasi IT CBT. Bertempat di Ruang Auditorium Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serangkaian
acara yang bertajuk Dukungan Sosialisasi Pelaksanaan Seleksi Peserta PBSB 2016
melalui Computer Based Test (CBT), dibuka oleh Rektor UIN Jakarta yang diwakili
oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Yusron Rozak, MA pada 26
April 2016.
Acara
yang didukung oleh Kemenag RI ini bertujuan untuk sosialisasi dan sinergisitas
pelaksanaan Seleksi PBSB Kemenag. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor UIN
Jakarta Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Yusron Rozak, MA., Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta, Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM,
M.Kes., beberapa perwakilan tim IT Pusat Kemenag, Kanwil Kemenag, serta
pengurus PBSB dan tim IT PTN penyelenggara mitra Kemenag RI.
Dalam
sambutannya, Arif Sumantri menyampaikan pentingnya program PBSB ini. “untuk di
FKIK, marwah/tujuannya itu yaa anak-anak pesantren, maka selalu ada prioritas
untuk teman-teman santri,” kata Dekan FKIK ini. Selain itu, menurutnya, perlu
adanya jalur seleksi tersendiri bagi santri yang ingin meneruskan studi ke
perguruan tinggi. “Karena, kalau anak-anak pesantren masuk UIN melalui jalur
mandiri, mereka akan kalah. Maka dengan PBSB inilah kita harapkan mereka mampu
masuk UIN,”. Prioritas jalur untuk santri ini bukan tanpa alasan. Menurutnya,
santri lulusan UIN punya hal yang berbeda dibanding mereka yang bukan santri
dan santri mempunyai identitas yang
tidak dimiliki oleh mereka yang non santri. “memang pada awalnya mereka akan
sulit menyesuaikan. Tapi akhirnya, mereka akan menjadi orang-orang luar biaa
dibanding teman-teman non santri,” imbuhnya.
Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan, Yusron Rozak, yang berkesempatan hadir untuk
mewakili Rektor UIN Jakarta, juga menyampaikan apresiasi dengan adanya acara
sosialiasasi serta adanya PBSB Kemenag ini. Karena menurutnya, PBSB dapat
melahirkan lulusan yang seimbang antara keilmuan umum dan agama. “saya sangat
mengapresiasi dengan adanya sosialisasi ini serta sangat mendukung PBSB,
terutama di UIN Jakarta yang mempunyai visi integrity.
Program ini sangat dekat dengan visi UIN Jakarta, yaitu integritas,” kata
beliau. Melalui program PBSB dan acara sosialisasi ini, beliau mengharapkan
visi integritas ini dapat terwujud. “santri yang notabene punya bekal ilmu agama,
lalu mereka masuk sini, belajar kedokteran yang notabene ilmu umum. Antara ilmu
agama dan ilmu umum yang sama-sama kuat, inilah integritas yang diharapkan oleh
UIN,” imbuhnya sekaligus membuka acara.
Acara
dihadiri oleh 91 peserta, diantaranya pengelola PBSB Perguruan Tinggi mitra
Kemenag, tim IT Pusat Kemenag, tim IT Kanwil Kemenag 33 Propinsi, dan tim IT
Perguruan Tinggi mitra. Beberapa Perguruan Tinggi mitra yang berkesempatan
hadir diantaranya berasal dari UPI, UGM, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN
Alauddin Makassar, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ITS, Universitas
Cendrawasih, dan Unair.
Setelah
acara dibuka, acara diisi penyampaian materi IT CBT, yaitu metode dan teknologi
yang akan digunakan dalam seleksi PBSB 2016 berbasis CBT. Materi disampaikan
oleh koordinator tim CBT, Dr. rer. net. Asep Supriatna, M.Si., seorang doktor
ahli IT dari UPI. Materi yang disampaikan diantaranya pengenalan web,
penggunaan, dan pengelolaan data yang nantinya akan dikumpulkan ke database
pusat Kemenag. Setelah itu, sinergisitas dilakukan di 2 ruangan terpisah.
Sinergisitias pertama, antara tim IT pusat, tim IT Kanwil Kemenag 33 Propinsi,
dan tim IT Perguruan Tinggi mitra.sinergisitas pertama dilakukan untuk teknis
IT penyelenggaraan tes CBT. Sinergisitas kedua, antara perwakilan Kanwil 33
Propinsi dan Perguruan Tinggi penyelenggara tes CBT PBSB 2016. Sinergisitas
kedua dilakukan untuk komunikasi mengenai penyelenggaraan tes.
Perlu
diketahui, PBSB Kemenag adalah Program Beasiswa Santri Berprestasi yang
diselenggarakan oleh Kementrian Agama RI untuk menyaring santri-santri
berprestasi di seluruh Indonesia yang akan diberi beasiswa penuh untuk melanjutkan
studi di perguruan-perguruan tinggi mitra Kemenag RI. Sebelumnya, tes seleksi
PBSB masih menggunakan sistem PBT (Paper
Based Test), dan dilaksanakan serentak di beberapa tempat yang telah
ditunjuk oleh Kanwil 33 Propinsi.
Dalam
hal ini, teknis dijelaskan secara garis besar oleh Dr. Agus Fathullah sebagai perwakilan
Kasubdit PD Pontren Kemenag. Agus menjelaskan, seleksi CBT ini baru pertama
kali dilakukan. Dengan CBT, Agus mengharapkan jalannya tes tidak menyulitkan
berbagai pihak dibanding dengan sistem PBT (Paper
Based Test). “dengan CBT ini, berlangsungnya tes lebih mudah, tidak menyulitkan
pihak penyelenggara maupun peserta. Kalau memakai sistem kertas seperti biasa,
nanti akan menyulitkan dalam pendistribusian soal maupun pengoreksian jawaban.
Kan, nantinya kita harus gotong-gotong kertas banyak tuh,” kata Agus. Karena
CBT baru pertama dilakukan, Agus mengharapkan adanya acara sosialiasai dan
sinergisitas ini dapat membantu jalannya tes seleksi PBSB 2016 berbasis CBT. “kita
harapkan, dengan adanya sinergisitas ini, pelaksanaan CBT dapat berlangsung
lancar dan baik, dan tidak ada miskomunikasi. Karena CBT ini baru pertama
dilakukan” tutur Agus.
( Iko
Firman S).
Komentar
Posting Komentar