PERAN MAHASANTRI CSSMORA DALAM MEMERIAHKAN PESTA DEMOKASI 2024

 PERAN MAHASANTRI CSSMORA DALAM MEMERIAHKAN PESTA DEMOKASI 2024

Oleh: Aji Wahyu Sejati

(Sumber Gambar: Yuksinau.id)

Mahasiswa PBSB atau dikenal dengan CSSMoRA adalah organisasi mahasiswa yang mengayomi para santri yang lolos seleksi PBSB dan diterima di PTN mitra. Beasiswa ini pada awalnya dibuat oleh kementrian agama direktorat pendidikan diniyyaah dan pondok pesantren untuk memberikan kesempatan kepada santri di seluruh Indonesia agar bisa melanjutkan jenjang studinya.

Menyambut pesta demokrasi 2024, tentu menjadi hal menarik anggota cssmora karena dalam ad/art yang ada, organisasi yang dikenal dengan CSSMoRA ini bersifat independent dan tidak diperbolehkan ada intervensi dari pihak manapun, lalu tidak diperbolehkan juga urusan politik praktis (partai politik) masuk dalam organisasi karena dikhawatirkan adanya tendensi dari anggota untuk memihak salah satu partai politik Lantas bagaimana cara kita sebagai anggota cssmora ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi 2024? 

Sesuai dengan aturan yang ada sebagai WNI wajib menggunakan hal pilihnya dalam pemilu 2024. Dari sini jika kita memposisikan hanya sebagai warga negara yang bijak harusnya secara inisiatif akan datang ke TPS untuk menentukan pilihan dan menggunakan hak pilih. Tapi Ketika kita memposisikan diri sebagai anggota CSSMoRA yang mana membawa background santri dan juga mahasiswa, harusnya distu ada tanggung jawab lebih untuk mengantarkan dan mengawal demokasi di Indonesia sehingga terpilih pemimpin yang Amanah serta sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebangsaan.

Teringat kaidah fiqh yang berbunyi 

ختيار األمثال فألمثال 

“Memilih yang representatif dan lebih respresentatif lagi” 

Makstunya apa? representative disitu merupakan yang representative dari kebijakan atau nilai-nilai positif. Bisa juga diartikan dalam hal ini dalam konteks memilihan umum, kira-kira pasangan capres-cawapres mana yang membawa visi misi sesuai dengan kebutuhan dan kepetingan bangsa berserta rakyatnya.

Tak hanya itu, kita semua tentu tidak asing dengan istilah “memilih yang terbaik dari yang terburuk” Dalam lingkup kecil bisa kita ambil kasus dlm pemilihan ketua organisasi, Ketika ada 3 kandidat ketua, kemudian tiga-tiga nya menurut pandangan pribadi kurang memuaskan dan tidak bisa memenuhi ekpekstasi kita dalam membawa gerbong organisasi, maka setidaknya pilih yang paling kecil atau paling sedikit kesalahannya. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqh.

إِذَا تَزَاحَمَتِ الْمَصَالِحُ قُدِّمَ اْلأَعْلَى مِنْهَا وَإِذَا تَزَاحَمَتِ الْمَفَاسِدُ قُدِّمَ اْلأَخَفُّ مِنْهَا

Kesimpulannya adalah jangan menganggap remeh satu suara hak pilih kita, karena itu akan mempengaruhi arah gerak bangsa kedepannya. Apalagi sebagai santri yang dikenal sebagai implementasi islam rahmatan lil alamin dan sebagai mahasiswa sebagai social control sudah seyogyanya kita beramai-ramai pesta demokrasi, serta mengawal dalam mewujudkan pemimpin yang Amanah.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16