DIABETICA

 Diabetes: Peningkatan Kadar Gula Darah


Oleh : M. Kevin Maulana Arif

Hari Diabetes Sedunia (WDD) digagas pada tahun 1991 oleh International Diabetes Federation (IDF) dan Organisasi Kesehatan Dunia setiap tanggal 14 November sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran tentang ancaman kesehatan yang ditimbulkan oleh diabetes. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan global terhadap resiko penyakit diabetes. Pada peringatan ini juga mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk meningkatkan aktivitas guna mencegah peningkatan kasus diabetes di seluruh dunia. Diabetes merupakan masalah Kesehatan yang patut diperhatikan, banyak angka kejadian dari penyakit ini. Prevalensi dari penderita diabetes meningkat setiap tahunnya, Diperkirakan pada tahun 2045, prevalensi diabetes meningkat menjadi 9,9% atau mengenai sebanyak 700 juta penduduk di dunia. 

Diabetes masuk ke peringkat 3 penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia. Diabetes merupakan kelainan metabolik yang ditandai dengan kenaikan gula darah dalam tubuh manusia. Pada tahun 2017, prevalensi penderita diabetes melitus sebanyak 8,8% dari total populasi dunia, sebanyak  425 juta orang di dunia didiagnosis diabetes melitus. Jumlah prevalensi diabetes melitus tersebut diprediksi akan selalu meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2045, prevalensi orang dengan diabetes melitus diprediksi meningkat $menjadi 9,9% menjadi 700 juta di dunia.

Peningkatan angka kejadian diabetes akan terjadi terus menerus terutama di negara berkembang dibandingkan di negara maju. Di Indonesia, menurut Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia sebesar 8,5% angka ini meningkat jika dibandingkan dari tahun 2013.

Penyakit diabetes dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, indeks massa tubuh, lingkar pinggang, dan umur. Diabetes terbagi menjadi 2: 

• Diabetes melitus tipe 1 , kelainan ini disebabkan oleh kerusakan dari sel β pankreas, sel ini yang bertanggung jawab untuk menghasilkan insulin, sehingga produksi dari insulin akan meningkat. Insulin ini berperan untuk mengatur kadar glukosa dalam darah. Kerusakan ini dapat terjadi akibat dari reaksi autoimun dan peradangan. 

• Diabetes melitus tipe 2, kelainan ini disebabkan oleh kerusakan atau gangguan dari reseptor insulin sehingga fungsinya akan terganggu, sehingga glukosa yang seharusnya masuk ke dalam sel menjadi lebih sedikit dan menetap di darah. 


Seseorang akan didiagnosis menderita diabetes apabila diperoleh kadar glukosa yang tinggi dari darah pasien saat dilakukan pemeriksaan gula darah. Kadar gula darah dikatakan tinggi apabila:

• Gula darah puasa Diambil dengan kondisi pasien yang berpuasa 8-12 jam sebelum melakukan pengecekan. Kadar gula darah puasa pada pasien dinilai normal jika berada di bawah 100 mg/dL, dan prediabetes jika kadarnya antara 100 hingga 125 mg/dL. Pasien dalam kondisi DM tipe 2 jika kadar GDP di atas 126 mg/dL. 

• Gula darah sewaktu mengukur kadar gula darah dalam waktu tertentu, jika hasilnya di atas 200 mg/dl, maka pasien memiliki kemungkinan menderita diabetes. 

Pada seseorang yang mengalami diabetes biasanya juga mengalami beberapa gejala atau tanda-tanda, diantaranya: sering buang air kecil, sering haus, dan mudah lapar. Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas. Diabetes dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti:

• Tidak melakukan pemeriksaan secara teratur sehingga tidak dapat dilakukannya deteksi dini pasien yang terindikasi mengalami diabetes. 

• Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan yang tidak memiliki nutrisi seimbang cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya didominasi oleh karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol dapat membuat darah penuh dengan kolesterol. 

• Aktivitas fisik yang kurang. Ketika seseorang memiliki kegiatan yang dominasi duduk saja, maka otot tubuh tidak terlatih dengan baik, sehingga diperlukannya aktivitas fisik yang cukup. 

• Mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan, sehingga membuat kadar glukosa dalam darah meningkat, hal ini terjadi karena pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin. 

• Diabetes melitus dapat menyebabkan berbagai penyakit lain apabila tidak ditangani dengan baik. Tingginya kadar gula darah pada tubuh yang tidak terkontrol dari waktu ke waktu akan menimbulkan berbagai komplikasi, diantaranya: gangguan pada mata, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, masalah kulit dan kaki, serta penyakit kardiovaskular. Kadar gula darah yang tinggi mampu menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, sehingga aliran darah pada tubuh akan terganggu, begitupun dengan aliran darah di jantung, sehingga akan menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

Prinsip utama dari pengendalian diabetes melitus adalah dengan mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh sehingga nantinya tidak akan merusak organ-organ dalam tubuh. Penanganan dari diabetes mencangkup pengobatan medis, pemantauan gizi, dan penerapan pola hidup sehat sehingga mampu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Penyakit diabetes ini merupakan penyakit yang harus kita perhatikan karena dapat timbul dari kebiasaan tidak sehat terutama pada pola makan dan memiliki dampak yang mengerikan bagi tubuh kita

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16