Salah Satu Cara Menjadi Manusia Yang Sebaik-baiknya Manusia

Salah Satu Cara Menjadi Manusia Yang Sebaik-baiknya Manusia

-M. Rosikhul Ilmi-


Jika berbicara mengenai mahasiswa akan lekat sekali dengan persoalan organisasi. Mau tidak mau memang organisasi menjadi wadah mahasiwa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya karena memang adanya keharusan untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lantas jika tidak berorganisasi, apakah masih disebut dengan mahasiswa? Saya kira masih, tetapi kurang lengkap.


Sebagian orang berpendapat bahwa mereka malas organisasi karena kepadatan aktivitas yang akan dihadapi sehingga tidak bisa melakukan kebebasan sesuai keinginan dan adapula yang berpendapat bahwa mereka enggan berorganisasi karena takut jikalau nilai akademis mereka turun sehingga dimarahi orang tua karena kepadatan aktivitas di organisasi. Saya kira ini bukan perihal kepadatan aktivitas atau waktu yang terkikis melainkan perihal persona management. Jika berpaku pada alasan terlalu padatnya aktivitas, saya kira hal itu justru tidak membuang-buang waktu yang luang dengan cuma-cuma. Dan jika berpaku pada alasan merosotnya nilai akademis, saya kira dirinyalah yang sedang bermasalah.


Dari dulu hingga sekarang, organisasi diyakini sebagai wadah pengembangan diri baik itu hard skill ataupun soft skill, memperbanyak relasi, mencari pengalaman sebanyak mungkin, dan masih banyak lagi klise-klise alasan kenapa mahasiswa ingin berorganisasi. Bukan salah, itu hal yang benar tapi kurang tepat menurut saya. Inti dari mahasiwa berorganisasi adalah berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Saya kira alasan simpel tetapi berbobot ini akan mengalir aura-aura positif dalam dirinya ketika berdinamika dalam sebuah organisasi manapun sehingga apapun yang dilakukan olehnya maksimal. Dan bukan hanya dalam organisasi saja melainkan dalam kegiatan akademisnya dan aktivitas kesehariannya pun juga akan maksimal. Persepsi-persepsi itu lah yang akan mengantarkan mahasiswa me-manage dirinya semaksimal mungkin.


Mengutip dari KBBI, organisasi adalah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mencapai tujuan yang telah disepakati, organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang unggul yang berkredibilitas, profesional, dan progresif. Namun, faktanya dinamika yang terjadi tidak semulus ekspektasi yang diharapkan para pimpinan organisasi sebab terkadang ada banyak fenomena yang terjadi di antara pengurus organisasi, seperti seleksi alam, capek, dsb. Maka, personal management yang telah saya uraikan harus hadir dalam diri para organisatoris.


Bergeser perihal yang paling urgent dalam tubuh organisasi adalah kepemimpinan. Organisasi adalah beberapa organ yang menjadi satu layaknya tubuh manusia yang dikendalikan oleh otak. Organisasi dikendalikan oleh pemimpin. Ada dua tugas pemimpin yaitu menggapai visi-misinya dengan segudang program kerjanya dan membuat nyaman staffnya. Ya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang komunikasinya baik serta pimipinan terhadap tubuhnya juga harus baik. Tidak ada komunikasi yang baik program kerja tidak berjalan dengan baik dan visi-misi tidak tergapai. Staff muak terhadap pemimpin, maka pemimpin tidak akan mampu melaksanakan program kerjanya seorang diri.


Mengambil ungkapan John C. Maxwell dalam bukunya “The Maxwell Daily Reader”, ia mengatakan bahwa, “Jangan lupa, karena Anda seorang pemimpin, komunikasi Anda harus bisa menciptakan keselarasan interaksi antara anak buah. Tim senantiasa mencerminkan pemimpinnya. Jangan lupa bahwa komunikasi yang baik bukanlah komunikasi satu arah. Komunikasi tidak boleh top-down atau bergaya diktator. Pemimpin terbaik akan mendengarkan, mengajak, dan mendorong partisipasi anggota tim.”


Daftar Pustaka

Maxwell, John C. 2022. The Maxwell Daily Reader. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer Kelompok Kompas Gramedia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16