Pesantren dan Islam : Dua Sisi yang Saling Berkesinambungan
Pesantren dan Islam : Dua Sisi yang Saling Berkesinambungan
-Selviana-
Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, presentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan itu pendidikan yang ada di Indonesia tidak hanya di sekolah umum, ataupun di madrasah, melainkan ada juga pondok pensantren. Tetapi masih banyak masyarakat yang belum memehami betul tentang pondok pesantren.
Dalam menentukan kapan pertama kalinya pesantren berdiri di Indonesia, terlebih dahulu perlu melacak kapan pertama kalinya Islam masuk ke semenanjung nusantara. Terdapat berbagai pendapat mengenai kapan masuknya Islam di Indonesia, ada yang berpendapat semenjak abad ketujuh, namun ada juga yang berpendapat semenjak abad kesebelas. Terlepas dari perdebatan seputar kapan masuknya Islam di Indonesia, namun terjadinya kontak yang lebih intens antara budaya Hindu-Budha dan Islam dimulai sekitar abad ketiga belas ketika terjadi kontak perdagangan antara kerajaan Hindu jawa dengan Kerajaan Islam di Timur Tengah dan India.
Berdirinya Pesantren pada mulanya juga diprakarsai oleh Wali Songo yang diprakarsai oleh Sheikh Maulana Malik Ibrahim yang tidak begitu kesulitan untuk mendirikan Pesantren karena sudah ada sebelumnya Instiusi Pendidikan Hindu Budha dengan sistem biara dan Asrama sebagai tempat belajar mengajar bagi para bikshu dan pendeta di Indonesia. Pada masa Islam perkembangan Islam, biara dan asrama tersebut tidak berubah bentuk akan tetapi isinya berubah dari ajaran Hindu dan Budha diganti dengan ajaran Islam, yang kemudian dijadikan dasar peletak berdirinya pesantren.
Keberadaan Wali Songo yang juga pelopor berdirinya pesantren dalam perkembangan Islam di Jawa sangatlah penting sehubungan dengan perannya yang sangat dominan. Wali Songo melakukan satu proses yang tak berujung dan berhasil menciptakan satu tatanan masyarakat santri yang saling damai dan berdampingan. Satu pendekatan yang sangat berkesesuaian dengan filsafat hidup masyarakat Jawa yang menekankan stabilitas, keamanan dan harmoni. Pendekaan Wali Songo, yang kemudian melahirkan pesantren dengan segala tradisinya, perilaku dan pola hidup saleh dengan mencontoh dan mengikuti para pendahulu yang terbaik, mengarifi budaya dan tradisi lokal merupakan ciri utama masyarakat pesantren. Watak inilah yang dinyatakan sebagai factor dominan bagi penyebaran Islam di Indonesia. Selain itu ciri yang paling menonjol pada pesantren tahap awal adalah pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama kepada para santri lewat-lewat kitab-kitab klasik.
Pondok pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan keagamaan islam yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. Semula pondok pesantren lebih dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional, yakni sebuah sarana Dakwah yang menyosialisasikan Islam yang bersifat damai dan sopan kepada masyarakat sehingga Islam di Nusantara dapat diterima oleh semua golongan bahkan orang non muslim di berbagai tempat. Pondok pesantren termasuk kedalam jalur pendidikan luar sekolah (non formal) yang di dalamnya terdapat seorang kyai atau pendidik para santri dengan sarana masjid atau gotak-gotakan yang digunakan sebagai tempat tinggal para santri. Pondok Pesantren adalah lembaga pendidikan islam dengan kyai sebagai tokoh sentralnya dan masjid sebagai pusat lembaga.
Jati diri pesantren ialah inklusif, terbuka terhadap masyarakat,dan menjaga tradisi lokal.pondok pesantren selain sebagai lembaga pendidikan ia juga berperan sebagai lembaga social dan lembaga penyiaran agama. Pondok pesantren sebagai lembaga social artinya pesantren membuka peluang bagi seluruh anak bangsa dari berbagai penjuru nusantara untuk mendapatkan pendidikan tanpa memandang dari sisi ekonomi,dan memberikan kemudahan bagi santri untuk mendapatkan pengajaran dan hak yang sama.
Oleh karena itu pondok pesantren selalu diterima oleh masyarakat sebab yang di bawa dalam kepesantrenan adalah nilai-nilai keislaman. Nilai keIslaman berbanding lurus dengan kebaikan. Sehingga, selalu membawa manfaat bagi masyarakat.
Komentar
Posting Komentar