Sederhana

 Sederhana


Sebungkus coklat untukmu tak penuh membujuk hatiku tenang

Aku berpikir panjang di tengah kegelisahan

Penyesalan selalu membayang tanpa mengetuk pintu

Kau tau? air mataku terus berlinang

Terbawa mimpi dalam lembah penyesalan


Entah aku lemah atau menyerah

Berat ku gapai mustahil ku sentuh

Perjalananku tak terarah

Harus memilih nafsu atau menjaga muru'ah


Sebait, dua bait, sampai 3 bait puisi ini untukmu

Sesederhana itu diri ini menunggu

Apa daya, mulut tak berani berucap

Tindakan tak mungkin di lakukan

dan dalam doa aku menunggu jawaban


-Nohan Arimbi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16

Tidur Berkualitas: Fondasi Kesehatan dan Produktivitas

Cara Sederhana Mencegah Penyakit Menular di Lingkungan Kampus