Anniversary 3

Anniversary 3


Dua puluh Sembilan Juni Dua Ribu Dua Puluh Satu, hai aku menyapa😊


Rindu memang sangat candu… hahaha


Aku menulis surat ini hanya ingin menyapa kalian, bagaimana kabar kalian? Bagaimana kuliahnya? bagaimana kabar hati? huh lama aku tak mendengar ocehan kalian, tak terasa pandemi begitu cepat, hampir dua tahun pandemi merenggut kebahagiaan dan masa masa emas di kampus yang mana harusnya asik dengan lab dan berkumpul dengan kalian tapi nyatanya kita harus berpisah dengan jarak dan harus diam di rumah.


Menulis surat ini dan mengakui ini agak kurang percaya diri, tapi akan aku akan sampaikan dan akan aku katakana bahwa, aku rindu. Aku rindu kalian kalo kata Dilan jangan rindu. rindu itu berat tapi nyatanya memang iya rindu berat dan sepertinya aku tidak menanggungnya sendiri karena aku yakin kalian juga merasakan kerinduan ini.


3 tahun kita berjalan bersama sama mengukir cerita kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kebanggaan apa yang telah kita capai aku rasa kita melakukan Bersama sama. Ya tepat pada tanggal 30 Juni lalu kita memperingati hari di mana kita pertama berjumpa.


Flashback tiga tahun silam, aku ingin sedikit bercerita untuk mengenang di mana hari pertama kabar baik itu datang dan begitu cepat tanggapnya kakak kakak menyambut kita, kehangatan keluarga itu aku mulai rasakan saat aku diperhatikan kakak-kakak. kala beribu cara kakak kita mencari cara bagaimana agar dapat berkabar dengan kita dan akhirnya ya terkumpullah 48 manusia istimewa yang Allah berikan keberkahan untuk menjalankan sebuah amanah besar ini.  selang pertemuan online yang mana kita hanya mengenal nama dan hanya mengenal foto dari ava whastapp kini waktunya kita akan bertemu. kala itu sih yang aku rasakan sangat semangat. Pikiran yang selalu muncul saat akan bertemu kalian, teman teman bagaimana ya yang akan menemani perjalanan kuliahku kali ini? Apakah mereka akan menerimaku dengan begitu banyak kekurangan ku dan kebodohan ku ini? Apakah mereka dapat mendampingiku dan merangkulku serta bangkit bersamaku dikala aku jatuh?


Singkat cerita aku sampai di perantauan, Jakarta. Ibu kota Indonesia, kota yang penuh sesak, padat kendaraan, panas terik matahari yang menyengat, serta klakson di mana mana serasa kayak semua orang terburu buru. Ini kali beberapa aku menginjak ibu kota setalah kurang lebih 8 tahun aku terakhir menginjak kota ini. Yeahh I have arrived di tempat tujuan utamaku, kesan pertama untuk kampusku like, really? is this a campus or a hospital?


Kringg telfon berbunyi menyadarkan lamunanku, salah satu kalian ada yang menelfon ku dan menanyakan sampai mana kamu?  ku beri jawaban aku ada diparkiran. Oke I will pick up you. Tutt..tutt sambungan seluler itu berhenti selang beberapa lama ada manusia kecil banyak tingkah dan aku bisa menebak mungkin orang ini yang tadi menelfonku. Aura ya? Ku tanya padanya iyaa heyyy. Dan mulai saat itulah aku merasakan I have new family di kota asing yang baru aku kenal. Tak selang beberapa lama kawan lainnya keluar dari Gedung putih itu, dan akhirnya tejadilah perkenalan satu dengan lainnya. Oke that event will never be forgotten for me😊😊


Sepenggal momen yang tak pernah aku lupakan, sebenarnya tak hanya momen itu aja sih. Banyak momen  yang kita lakukan Bersama sama oke ada kawan kita yang Bahagia karena mereka menemukan dambaan hatinya dan pastinya kita pun merasakan kebahagiaan itu dan ada momen kesedihan yang mana kita pun juga merasakan kesedihan itu, kita selalu berbagi cerita suka maupun duka.


Bersyukurnya aku takdir membuat garis yang tepat sasaran bertemu manusia manusia aneh sedikit unik dari manusia lainnya yang aku temui. 48 orang dengan latar belakang yang berbeda disatukan dalam satu misi, kebersamaan yang selalu menyertai, doa yang selalu mengiringi, mendampingi Langkah menuju ridha illahi. Tiga tahun yang sangat luar biasa, dimulai dari tak saling kenal kini saling mengenal bahkan bagaikan keluarga yang lahir di Rahim yang sama. Cinta yang selalu tumbuh seiring menuanya tubuh. Tidak pernah berubah sampai kapan pun. Terima kasih untuk kalian yang selalu merangkul satu sama lain yang membuat kita tetap berdiri kokoh hingga kita bisa sampai dititik saat ini.


Terima kasih sekali lagi aku sampaikan kepada kalian 48 manusia unik yang Tuhan kirimkan untuk menemaniku di kota asing yang baru aku kenal ini. Doa dan harapan selalu aku panjatkan untuk kalian, berkabar satu sama lain adalah satu hal yang tetap kami lakukan hingga saat ini dan aku berharap hal ini akan terus menerus kita lakukan saat kita menemukan kehidupan baru kedepannya. Sesibuk apa pun kalian jangan lupa makan ya jaga Kesehatan juga, oiya minum vitamin, banyak banyak minum air putik juga.. Oke thank you so much and not forget I really love you All milk kita salam dari kota kecil yang biasa dijuluki kota reog 😊


good night


 


-baksocuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16