RANDU BAHTERA
RANDU BAHTERA
Oleh: Nohan Arimbi
Namaku Nohan Arimbi. Biasanya Randu memanggilku
Kanji. Ah dia memang suka begitu, memanggil namaku seenak dan senyaman dia.
Disamping lebih mudah, mungkin panggilan itu menjadikan kami lebih akrab. Setiap
kutanya alasan, dia selalu menjawab “kamu itu sulit, berliku, dan jauh”.
Sudahlah otakku tak sampai. Dia tidak tau saja, mata bulat dan lesung pipiku
membuat ibuku terpana dan memberiku nama Nohan (Rembulan). Kuakui memang aku
mempesona, tapi tidak begitu cara pandang Randu. Dia memandangku tanpa melihat parasku,
asal usulku, dan tidak canggung menjadi teman debatku. Dia profesional dalam
hal apapun.
Oiya, dia Randu. Randu Bahtera lengkapnya. Kata
dia, nama itu pemberian mbah buyutnya. Cuma aku tidak pernah bertanya lebih
dalam mengenai makna nama kebanggaannya itu. Padahal aku tau, di akta kelahiran
bukan itu nama aslinya. Itulah Randu, dia berbeda.
Dia Randu, lelaki yang mendukungku sejak awal
masuk kuliah.
Dia Randu, lelaki yang menjadi tempat
berkeluh kesah dan menerima amarahku.
Dia Randu, lelaki yang setiap aku ujian
selalu menemani dan bertanya mana yang bisa ia bantu, meskipun tak kuminta.
Dia Randu, lelaki pertama di rantau yang
mendengar pecah tangisku.
Dan dia Randu, ketika aku menangis dia tak
berkutik dan terdiam. Diam seribu bahasa tanpa perlawanan maupun nasihat atau
perdebatan seperti sebelumnya.
***
Sedikit berat menceritakan sosok Randu, ada
rasa cemburu ketika orang-orang mengetahui cerita ini. Cerita Randuku harus
kubagi dengan orang lain. Baiklah tak apa.
Aku selalu ingat ketika ia bercerita
mengenai banyak hal kepadaku. Mungkin belum saat ini aku tuliskan, bisa jadi
lusa atau beberapa minggu kedepan. Perlu kalian tau, Randu itu seperti wali.
Dia memahami banyak kitab kuning, sejarah islam, ushul fiqih, berbagai tafsir
dan lainnya. Paling penting, dia bisa membaca isi hati dan pikiranku. Itu hanya
sebagian ilmu yang kusebutkan, tapi dia nol besar dalam sastra. Dia tidak bisa
membuat kata-kata romantis atau menggombal layaknya kebanyakan orang. Namun tidak
menutup kemungkinan Randu bisa, sudah kukatakan dari awal, dia berbeda.
Sekali lagi, dia Randu Bahtera. Semua orang
akan jatuh cinta pada sosoknya. Aku tak ingin membahasnya sekarang. Butuh cukup
tenaga dan mental untuk menahan sesak mengingat dirinya. Meskipun hanya dari
balik punggung atau samping pelipisnya.
Astinapura, 15 maret 2021
Komentar
Posting Komentar