Puisi dalam Novel Mamo Zain

Wahai Tuhanku

Bunga- bunga mawar harum dan merah merekah, Engkaulah yang memperindah kelopaknya di antara duri-duri yang keras dan tajam.

Engkaulah yang menguji hati burung bulbul mungil dengan kecantikan bunga merekah.

Engkaulah yang meniupkan ruh keindahan di sela-sela bunga beraneka dan dahan-dahan pohon nan hijau. 

Engkaulah yang memberi makna kegembiraan dan harmoni bagi kicau burung-burung yang bersahutan. 

Bulu mata lentik, bola mata hitam di antara putih bening, takkan mungkin menyemburatkan kerupawanan jika tak Engkau pantulkan setetes saja samudra keindahan-Mu. 

Bibir merah merekah, gigi2 putih mengilat, rambut tergerai di bahu dan berkelok2 di sekitar wajah, semua takkan menjadi jelita jika tak Engkau topang dengan limpahan keelokan-Mu. 

Singkirkan lukisan keindahan dunia ini agar aku dapat merasakan cahaya-Mu yang menerangi semesta dan segala isinya. 

Aamiin.        


(Novel berjudul Mamu Zein, karya Syaikh Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi)

Sayyid Akbar Al-Habsyi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16