Simfoni Kesyahduan

 

Simfoni Kesyahduan

 

Kukira pengharapan semu hanya bagi mereka yang giat melantunkan syair duka nan pilu

Kukira pengharapan semu hanya bagi mereka yang giat menulis sebaris dua baris kalimat rindu

Kukira pengharapan semu hanya bagi mereka yang giat menidurkan mimpi dan angan dalam syahdu

Ternyata aku keliru

Kini pengharapan semu justru hadir melingkupi setiap insan yang tinggal di negeriku

Negeri yang alamnya memesona pandang bagi hati yang kebanyakan membeku

Sudah banyak, tak hanya sekali, beradu argumen memenjarakan beberapa suara parau

Menyingkirkan palu bagi siapa pun yang ingin tahu melebihi batas yang abu

Akankah pengorbanan menjadi akhir dari segala risau

Ataukah Kembali hidup dalam kekang sembilu

 

 

_G-

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidur Berkualitas: Fondasi Kesehatan dan Produktivitas

Cara Sederhana Mencegah Penyakit Menular di Lingkungan Kampus

Pengaruh Keberadaan Ruang Interaksi Komunitas Universitas (RIKU) terhadap Kesehatan Mental