Hidup Merangkum Sunyi

Hidup Merangkum Sunyi
Dalam kesendirian, kuterpaku dalam lamunan
Kukenang kembali hari-hari yang pernah terjalin manis terasa indah namun juga menyakitkan.
Bila malam berselimut sendu,
Ingin kuraih segala harapan Dan sejuta rindu
Yang membelenggu dipekatnya malam
Namun, semua seakan hanya fatamorgana
Yang semakin menyiksa dan menyakitkan.
Kini diriku tinggal sendiri
Merenda sunyi, menyulam luka tanpa hamparan asa,
Semua hanya angan-angan semu semata,
Kebahagiaan hanya impian yang kutemui
Dalam tidurku yang sesat.
Tapi, biarlah sunyi menemani langkahku
Disetiap jalan yang pernah aku lewati
Dan biarlah di sudut-sudut itu tetap sepi
Karena hidupku hanya untuk merangkum sunyi yang sendu.
Kala purnama memancarkan cahayanya
Disekelilingku seakan menggelinding sepinya malam.
Hanya dedaunan Yang menggeliat manja
Diterpa angin. Saat itulah kurasakan sepi
Yang semakin mencekam!
Sedang purnama ditemani bintang disekelilingnya.
 Tapi mengapa aku hanya berteman sepi?
Malam yang sunyi Dan angin yang semilir syahdu, masihkah kau ingin mendengar cerita dukaku?
Oh malam nyanyikanlah kidung sunyi untukku
Biarkan diri ini semakin merasakan
Sepi yang menggigit

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16