Secangkir Kopi dan Rindu

 

 

Secangkir Kopi dan Rindu

(@adeliafernandaa)

 

Gerimis mengundangku untuk berhenti sejenak..

Menikmati secangkir kopi di kedai favoritku..

Aku suka suara yang ditimbulkan gerimis yang mengenai atap kedai tiap detiknya,

Suaranya bagai melodi berirama yang menenangkan jiwa dari hiruk pikuk dunia..

Ditambah secangkir kopi yang diatasnya berselimut asap tebal,

Aromanya tercium hingga menambah kehangatan dari dinginnya udara.. 

Teguk demi teguk secangkir kopi menembus kerongkonganku..

Memejamkan mata adalah ritual yang biasa aku lakukan sebelum meminumnya,

Saat aku membuka mata dan tidak sengaja menatap ke depan..

Mataku bertabrakan dengan pemilik mata biru diseberangku,

Ini kali kedua dia tersenyum padaku.. manis sekali..

Melebihi secangkir kopi di depanku..

Dunia terasa runtuh..

Mata ku terasa enggan berkedip dan berpaling darinya..

Dia beranjak dari tempat duduknya dan melambaikan tangan kearah ku..

Bagai terhipnotis, aku terus menatapnya..

Hingga ia tak terlihat lagi dalam pandanganku

Aaahh.. Mengapa begitu cepat pergi keluhku..

Lagi-lagi mengapa kau pergi begitu saja tanpa berkata kepadaku..

Kau tahu?? Semenjak kepergian mu yang tanpa meninggkalkan sepatah kata itu..

Membuat ku selalu bertanya-tanya mengapa kau tersenyum kepadaku seperti mengisyaratkan pesan rahasia yang  menyuruhku untuk selalu menunggu mu..

Dan aku selalu menunggu mu..

Dalam balutan kerinduan yang amat sangat..

Kerinduan yang bahkan tak dapat disampaikan oleh ribuan kata sekalipun..

Kerinduan yang menutup mataku pada kenyataan..

Kenyataan bahwa kau bukan milikku..

Kenyataan bahwa kau datang bukan untuk kembali padaku..

Namun kau harus tahu, rindu ku nyata dan benar adanya..

Secangkir kopi ini adalah bukti bahwa aku selalu menunggumu dalam balutan rindu yang berkepanjangan..

Iya..secangkir kopi dan rindu..lebih tepatnya...


 

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Membuat ku selalu bertanya-tanya mengapa kau tersenyum kepadaku seperti mengisyaratkan pesan rahasia yang menyuruhku untuk selalu menunggu mu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin bisa diutarakan, tidak hanya diam dan di pendam hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16