Pandangan Islam Terhadap Sastra



            Sastra adalah sebuah perwujudan, ungkapan atau bisa juga disebut pernyataan mengenai pribadi manusia yang terkait pengalaman, pemikiran, suasana hati, ide, semangat dan atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu hal dengan alat yang bias dirupakan sebagai bahasa. Hal ini menyebabkan sastra menjadi pribadi yang memiliki ide, semangat kepercayaan atau keyakinan ekspresi atau ucapan mengenai bahasa dan bentuk. Sastra juga dapat ikatakan sebagai alat perekam tersendiri terhadap pengalaman-pengalaman diri yang menjadi saksi sekaligus komentator secara tidak langsung terhadap kehidupan manusia.
             Dewasa ini karya-karya sastra merambah begitu cepat dan meluas. Termasuk dalam hal ini adalah, sastra-sastra islam. Kita sendiri paham bahwa sastra dan agama merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, artinya keduanya saling berkaitan. Hal tersebut sudah bukan rahasia umum lagi di telinga kita. Sastra merupakan bagian dari agama dan agama merupakan bagian dari sastra. Terdapat banyak sekali nilai-nilai dan pelajaran-pelajaran hidup dalam agama dan dapat menghidupi sastra dan bagian-bagian tubuhnya. Dengan hidupnya sastra yang mengandung setiap nilai-nilai dan moral keagamaan di setiap perkembangan zaman yang terus melebihi modern ini, para penerima sastra –baik sebagai penikmat atau bukan- bakal lebih mudah memahami poin-poin keagamaan tertentu karena sastra dibungkus lebih mudah dan efektif.
            Seperti yang sudah kita ketahui bahwa agama merupakan salah satu unsur penting dari sastra. Lebih dari itu, agama menjadi lebih dari sekadar unsur karena eksistensinya di dunia ke-sastra-an yang terus menjulang dan hamper tidak pernah surut. Agama juga menjadi cambuk dan kadar kualitas tersendiri bagi bobot suatu karya. Sebuah karya sastra, tentunya akan dianggap baik tergantung dari poin-poin atau pesan-pesan yang disampaikan arya sastra tersebut. Hal ini dapat diartikan, semakin bagus nilai dan kualitas yang terkandung serta kesesuaiannya dengan rujukan-rujukan atau kaidah agama yang berlaku maka akan semakin bagus juga karya yang tersaji tersebut. Apalagi jika karya yang dibuatdisajikan dengan bagus dan bermakna. Hal tersebut tentu menjadi poin tersendiri.
            Keterkaitan antara agama dan sastra memang sudah sangat jelas karena agama juga tidak secara terang-terangan menolak adanya sastra. Hal ini terlihat jelas dengan lahirnya para sastrawan bernafaskan islam yang terus aktif menerbitkan karya-karyanya. Lebih dari sekadar karya, karya-karya yang diterbitkan tidaklah terpaku pada satu atau dua bidang saja. Ada banyak sekali karya yang terus terbit dan lahir, baik berbentuk tulisan, syair, dan lain sebagainya.
            Sejarah sastra sendiri sangatlah banyak, apalagi yang bertemakan islam. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan-peninggalan sastra yang bernuansa islam di Indonesia. Peninggalan-peninggalan tersebut mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan sastra terkait agama yang begitu pesat. Peningkatan tersebut juga dilihat dari respon masyarakat yang baik.
            Sampai sekarang sastra terus berkembang dan tumbuh. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita untuk terus aktif dalam berkarya agar sastra-sastra bernuansa islam tidak semakin ketinggalan dengan sastra-sastra lain.

Referensi
Syi’aruddin M.A. Sastra dan Agama : Transformasi Nilai-Nilai Ajran Islam dalam Karya Sastra. Diambil dari : www.academia.edu. Diakses pada : September 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16