Monolog Penghujung Senja
(Sebuah percakapan yang tak pernah sampai -Fa)
Terimakasih untuk kesempatan berdiri disampingmu selama 4 tahun terakhir. Meski aku tak begitu setuju jika alasan kepergianmu adalah karenanya, yang sudah berulangkali kujelaskan dirinya sebagai sahabatku. Saat ini, aku tak akan lagi menahanmu, pergilah. Bukankah selama ini sejatinya kamu memang tidak pernah ada untukku.
-N-
Memilikimu adalah anugrah bagiku. Bersamamu adalah sebuah kebahagiaan untukku. Tapi karena aku tahu jika kini bukan hanya aku -laki laki- yang ada dihatimu, maka aku memutuskan untuk pergi. Mengambil resiko terbesar dengan melukaimu dan membuatmu membenciku. Aku harap, suatu saat nanti kamu akan memahami alasanku melakukan ini.
-A-
Sulit sebenarnya harus berbohong dengan perasaan sendiri. Berkata baik baik saja untuk suatu hal yang jelas tidak baik. Kamu sendiri tahu jika aku menyayangimu lebih dari sahabat. Lalu kenapa kamu masih saja memikirkan dia. Baiklah, hati memang tidak bisa dipaksakan, karena itu, izinkan aku untuk tetap berada disampingmu, apapun asal aku tetap dapat dekat denganmu. Biarkanlah perasaanku tersimpan rapi didalam hati. Kuharap, waktu akan meluluhkan hatimu, membuatmu mengerti.
-R-
Komentar
Posting Komentar