Untuk Ani Yudhoyono


Sama seperti engkau, yang biasa menjawab kolom komen di instagram, maka aku akan menjawab pertanyaan yang lahir dari air mata
Untuk Ani Yudhoyono

Akan aku panggil apa engkau?
Putri seorang jenderal?
Aku tidak melihat apapun selain kasih
Pada tubuh engkau
Sejak lama
Sejak seribu sembilan ratus tujuh puluh enam.
Hanya ayah aku yang memanggil begitu.
" berani beraninya menggoda putri seorang jenderal." ayah aku pernah berseru begitu
Tapi engkau tetaplah engkau, wanita yang kutemui di Magelang.
Lembah tidar barangkali akan selalu cemburu
Selalu cemburu
Ia mempesona, namun hati engkau tak benar benar sampai disana, karena aku lebih dulu menyandera hatimu
Di Magelang

Engkau tau Ani?
Sempat aku memutuskan untuk memenuhi kamar-kamar kita dengan masa muda kita, busana taruna dan lipstik merah. Entah kenapa aku kurang bergairah dengan aksesoris berupa keriput ini, masa-masa tua ini, meski kita tau, kasih akan tetap muda seperti dahulu.
Dan air mata ini, tidak Ani, tak perlu engkau bersedih, air mata ini bukan upacara kesedihan, tidak sama sekali.

Aku seorang Jenderal yang telah lama bersahabat dengan peluru, luka, kematian. mana mungkin air mata ini lahir sebab engkau, mana mungkin.
Mana
Mungkin kah waktu berulang?

"penerimaan membutuhkan waktu"


Syee Nee
Ciputat, 2019

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16