Review Buku Nonfiksi; Pemikiran Karl Marx


Oleh: Ahmad Faiz Muzaki


Identitas Buku

  1. Judul Buku : Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme 
  2. Penulis : Franz Magnis-Suseno
  3. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
  4. Cetakan : ke-12
  5. Tebal Buku : xvi + 292 halamn
  6. Tahun Terbit : 2018

Sinopsis Buku
Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata Marxis, sosialis, atau bahkan komunis? Mungkin kita akan menganggapnya sebagai sesuatu yang tabu dan momok yang mengerikan sebagai sarana pembebasan umat manusia dari ketidakadilan maupun sumber segala subversi. Meskipun demikian, Karl Marx merupakan seorang filosof, ekonom, dan sosiolog abad ke-19 yang berkat pemikirannya berimplikasi besar pada cara berpikir masyarakat luas pada abad ke-20. Pemikiran Karl Marx atau lebih dikenal dengan Marxisme sangat mendasari semangat kebanyakan gerakan pembebasan sosial.

Setelah terjadinya gerakan 30 September 1965 yang dipelopori oleh Partai Komunis 
Indonesia (PKI). Pemerintah orde baru saat itu melarang seluruh warga negaranya untuk mempelajari ideologi komunisme yang identik dengan ajaran Marxisme-Leninisme. Di sisi lain, pemikiran atau ideologi yang dianggap berbahaya ini bukannya dihadapi secara kritis dan argumentatif, tetapi malah dijadikan sesuatu yang tabu dan dianggap mitos. Dalam buku ini, Prof. Frans Magnis-Suseno berusaha membuka tabu tersebut dengan cara mencoba untuk menyajikan pemikiran Karl Marx dan perkembangannya secara objektif dan kritis.

Buku ini terdiri dari 12 bab yang menjelaskan pokok-pokok pemikiran Karl Marx disajikan pula pemikiran sosialis jauh sebelum lahirnya Marxisme yang oleh penulis sebut sebagai Sosialisme Purba yang mana dari beberapa ajaran tersebut melandasi terhadap pemikiran Karl Marx itu sendiri. Sebelum menjelaskan lebih lanjut pokok pemikiran Karl Marx, penulis menggambarkan riwayat hidup Karl Marx sebagai pengantar awal agar lebih mudah untuk memahami gagasan-gagasan selanjutnya. Kritik terhadap filsafat Hegel dan kritik terhadap agama pun tidak luput dari perhatian Marx. Terdapat kutipan favorit saya yakni,

Agama adalah candu rakyat

Dalam hal ini, Marx berpendapat bahwa agama dapat membuat rakyat menjadi candu oleh karena mendapatkan kepuasan yang timbul olehnya, tetapi kepuasan itu bersifat semu karena menurut Marx, hal tersebut tidak mengubah situasi buruk terhadap si pecandu.

Gagasan-gagasan tetang keterasingan dalam pekerjaan, teori kelas, kapitalisme, dan sosialisme berhasil menjadikan Marx tumbuh menjadi sosialis yang revolusioner. Marxismemenjadi pandangan dunia kaum buruh merupakan pokok terpenting dari sebuah landasan awal gerakan kaum buruh di berbagai belahan dunia. Di samping itu, penulis menguraikan beberapa perkembangan di luar aliran Marxisme Ortodoks seperti Anarkisme, Sindikalisme, 
tokoh-tokoh Independen Marxisme, dan Austromarxisme.

Prof. Frans Magnis-Suseno menutup bab dalam buku ini dengan menyatakan bahwa Marxisme sudah mulai ditinggalkan dan telah dianggap barang usang meskipun banyak dari teori Karl Marx sekarang hanya menarik untuk dikaji secara historis dan tidak menarik secara sistematis akan tetapi, cita-cita emanspiasi dan kritik terhadap eksploitasi manusia oleh manusia tampak tetap aktual.

Kelebihan Buku :
Buku dikemas dengan apik dan menarik hal ini dapat terlihat dari cover depan buku yang terpampang foto Karl Marx yang sangat relevan dengan judul buku. Menggunakan bahasa ilmiah yang mudah untuk dipahami dan cocok bagi yang ingin menyelami perjalanan dan pemikiran Karl Marx. Dilengkapi dengan istilah penting serta singkatan dari referensi yang 
digunakan penulis serta banyaknya daftar pustaka atau referensi berhasil menjadikan isi dari buku ini sangat begitu berbobot. 

Kekurangan Buku :
Masih terdapat beberapa kata atau istilah yang tidak tercantum dalam daftar istilah penting sehingga pembaca merasa kesulitan untuk memahami istilah tersebut dan tidak adanya kata yang berupa singkatan pada bagian daftar.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16