1/; 2/ Dosa Pecandu Kopi

(Puisi Denta 19/20)

1/
Tentang apa malam?
Ini? Itu? Iti? Inu?
Rindu? Randu? Randa? Rendeng?
Absurd. Memang.

Langit tak cukup mendung
Gerimis tak cukup deras
Bintang tak cukup banyak
Bulan bahkan belum separuh
Untuk masuk bagian sajak ini

Tentang :
Aku yang tak cukup layak
Masuk bagian ceritamu

-proximacentaury, menunggu bulan penuh

2/
Dosa Pecandu Kopi

Seorang laki-laki
Hampir dewasa, menyeret langkah
Jelang malam, ia masuk gereja
"Bapa, berkatilah saya, sebab saat ini saya seorang pendosa"
"Dosa apa kau perbuat anakku?"
"Saat saya minum kopi bapa"
"Apa yang salah dengan kopimu?"
"Bukan fajar pun senja, tadi siang terik, saya tenggak kopi saya. Tidak sudah rasa bersalah saya bapa"
"Tidak mengapa anakku, kopi itu miliknya Tuhan, begitupun waktu, ia tidak mengikat kopi. Semuanya kembali ke singgasanaNya Tuhan.
Berdoalah, engkau telah diampuni."
"Terimakasih Bapa"
"Pulanglah dalam damai, engkau diutus untuk melayani kerajaanNya"

Air matanya menganak sungai
Dalam remang
Hitam, pekat
Beraroma kopi

-proximacentaury

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16