-Bagianmu yang Aku Ceritakan-


Bagian satu. 


Ceritakan pada langit, bahwa mentari masih bersinar untuk bumi yang tertutup awan. Memastikan cahayanya tetap terang meski malam melarutkannya jadi kelam. Percayalah, keniscayaan akan datang pada pemilik kesabaran. 

Bagian dua. 


Bintang pernah bercerita, dia bilang kalau bumi ketakutan. Ia takut hujan datang lebih dulu sebelum kamu. Lalu kamu datang dan takutnya hilang. 

Bagian tiga 


Sejak lama pemilik sinar pagi ingin berkata "aku" pada bumi yang menjadi "kamu".


Kemudian, baru saat ini ia berani. 


_______________________________________. 


Mengikutimu bukan sebuah takdir yang menyusahkan... 


Rotasimu sesuai dengan kemampuanku. 


Kita searah, selalu senada. 


Hanya saja, saat awan mulai menyusun pundi"nya, aku selalu ketakutan.

Sama halnya seperti yang kamu takutkan pada bagian kedua. Lalu.. 


Aku datang, karna aku tak suka melihatmu ketakutan.


Dengan cahayaku kau bangkitkan kehidupan, kau bangun kota-kota, tumbuhan dan bunga-bunga. kau asyik bersamanya.


Sayang, kau sibuk sekali. 

Katamu, sendiri bukan hal yang menenangkan. Aku mengerti. Lalu..


Aku datang,


Kemudian kau hilang dalam kerumitan yang kau pusingkan. 


Sayang, hal itu menyakitkan. 

Hari itu, kau kena gerimis.. 


Ada yg bilang kau sakit dengan dingin yang langit ciptakan. Lalu.. 


Aku datang, lagi - bersama pelangi yang menyembuhkan. 


Sayang, kau malah pergi dengan sisa dingin dan kenangan. 


.


semunafik itukah pintamu?


Aku geram, menggumam.

Sayang. pada akhirnya seperti yg kuceritakan pada langit, aku kembali pada bagian pertama. Tanpa berfikir lagi mengenai bagian bagian selanjutnya.


 


Kadang aku berfikir, akulah yg paling nai'f menanggapi ketulusan. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16