SEDIKIT ULASAN ; HAL-HAL YANG SERING DIPERHATIKAN DALAM MELIHAT METODE, HASIL, DAN MASALAH PENELITIAN

Oleh : Moch. Thoriq Assegaf Al-ayubi

Sebelum membaca lebih lanjut, mari sejenak kita berdoa mengirim  doa bagi para guru-guru kita semua, Al-Fatihah.
Berikut, beberapa tulisan saya mengenai kepenulisan ilmiah. Harapannya baik pembaca ataupun penulis dapat belajar lebih banyak lagi mengenai kepenulisan ilmiah sehingga dapat bersama-sama membangun sebuah konsep ilmu pengetahuan yang objektif, komprehensif, dan ilmiah. Budayakan like dan share ya sahabat-sahabati sekalian.

METODE PENELITIAN
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan penilaian suatu karya tulis ilmiah diantaranya adalah bagian pendahuluan dan metode penelitian. Identifikasi metode penelitian dapat dilakukan berdasarkan pengelompokan desain studi penelitian.

Survei

Biasanya desain ini dapat diidentifikasi melalui tujuan penelitian yang deskriptif. Selain itu, desain ini biasanya menggunakan probability sampling. Beberapa hal yang identik dengan survei adalah pendekatan deskriptif melalui cross sectional yang sering kali digunakan. Karenanya, kebanyakan survei dilakukan dengan tanpa adanya kelompok pembanding (kontrol). Meski begitu, terdapat pendekatan cross sectional pembanding yang membandingkan deskripsi antara dua wilayah. Perbandingan disini bukan untuk melihat proporsi atau risiko.

Kohort

Beberapa hal yang identik dengan kohort adalah pemantauan terus-menerus, baik secara prospektif ataupun retrospektif, dimana ada peluang untuk terjadinya lost to follow up ( hilang/meninggal/berpindahnya responden yang diamati). Selain itu juga, ciri khas dari studi kohort yaitu adanya pengukuran kasus dalam person/time. Pengukuran inilah yang membedakan kohort dengan desain studi lainnya. Hal lain yang sering menjadi pembahasan adalah perbedaan antara kohort retrospektif dengan kasus-kontrol. Meskipun keduanya sama-sama mengandung unsur masa kini dan masa lalu, kohort retrospektif tetaplah berpedoman dengan studi miliknya dimana sampel yang digunakan adalah sampel yang berada di masa lalu dan akan diikuti hingga masa kini. Hal ini berbeda dengan studi kasus-kontrol dimana sampel yang diperoleh adalah sampel yang ada di masa kini (dan tlah terjadi outcome) dan dilihat pajanan yang ada ke belakang.

Clinical trial

Clinical trial adalah studi eksperimen dimana mayoritas bertujuan untuk melihat efektivitas intervensi. Clinical trial dilakukan dengan adanya kelompok kontrol. Kelompok kontrol dalam studi ini memiliki dua kemungkinan yaitu tidak dikenai intervensi (plasebo) atau mendapat intervensi dengan dosis yang berbeda. Ciri khas dari studi ini yaitu adanya nilai efektivitas, efficacy, dan double blind.

Kasus-kontrol

Kasus-kontrol adalah studi yang bermula dari kelompok outcome yang kemudian dilihat faktor-faktor terpajan. Studi ini memiliki ciri khas yaitu dengan adanya kriteria inklusi-ekslusi pada masing-masing kelompok kasus dan kontrol.

HASIL PENELITIAN

Dalam sebuah laporan penelitian, pasti kita jumpai sub bahasan tentang hasil penelitian. Hasil penelitian ini digunakan untuk mengambarkan situasi yang ada di populasi berdasarkan variabel yang diteliti. Misal hasil penelitian tentang hipertensi pada remaja di Ciputat akan dapat mengambarkan frekuensi/distribusi/determinan kejadian hipertensi pada populasi remaja di Ciputat. Terdapat beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam menelaah hasil penelitian, diantaranya adalah :

Adanya kebetulan

Dalam menelaah suatu hasil penelitian haruslah kita mempertimbangkan adanya faktor kebetulan dalam penelitian. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana sistematika penelitian itu dilaksanakan. Meskipun kriteria ini bersifat asumsi, namun biasanya dapat dilihat dari hasil Pvalue yang terlalu kecil. Benar tidaknya asumsi pada kriteria ini tidak dapat berdiri sendiri, namun harus didukung dengan keberadaan kriteria lainnya. Meski begitu, faktor ini dapat mengancam pada cara generalisasi suatu hasil penelitian pada tingkat yang lebih besar.

Adanya peluang

sama seperti halnya faktor ‘kebetulan’, maka penelaah hasil penelitian juga harus mempertimbangkan adanya faktor peluang/kemungkinan. Faktor ini juga merupakan faktor asumsi yang biasanya dilihat dari hasil Pvalue yang terlalu kecil.

Logika statistika

Apabila kedua faktor sebelumnya (kebetulan dan peluang/kemungkinan) merupakan faktor asumsi yang sulit untuk dibuktikan, maka faktor ‘logika statistika’ merupakan kriteria ilmiah yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana hasil suatu penelitian. Kriteria dilakukan dengan cara melihat secara tuntut sistematika dan metodologi penelitian yang penulis lakukan. Selain itu juga dilihat bagaimana kesesuaian metode yang digunakan dengan analisis yang dilakukan.

Tingkat kepercayaan (confidence interval)
Tingkat kepercayaan adalah besarnya peluang peneliti untuk tidak membuat kesalahan tipe I. Tingkat kepercayaan biasanya diistilahkan dengan 1-α. Tingkat kepercayaan biasanya digunakan untuk memvalidasi nilai yang diperoleh Pvalue dalam sebuah hasil uji statistika. Ketidakrelevan CI dengan Pvalue pada sebuah penelitian dapat menjadi sebuah asumsi akan adanya kebetulan pada hasil penelitian yang diperoleh.

MASALAH PENELITIAN

Outliers. Dimana semakin banyaknya variasi dan jauhnya distribusi dari suatu data penelitian akan dapat menimbulkan permasalahan dalam pengolahan data dan generalisasi hasil olah data.

Skew

Non independent. Dalam hal ini merujuk pada kriteria ‘logika statistika’. Ketika data dinyatakan tidak independen maka akan menjurus pada penggunaan non parametrik sebagai uji statistik. Hal ini tentu akan berpengaruh pada generalisasi hasil penelitian yang diperoleh.
Serendipity. Serendipity muncul ketika peneliti dihadapkan pada set data yang banyak/besar. Sehingga dapat berpeluang pada kesalahan dalam menentukan hipotesis.

Black box analisis (BBA). BBA muncul ketika dalam sebuah penelitian, terlalu banyak asumsi yang dipikirkan oleh peneliti sehingga peluang untuk adanya kesalahan akan semakin besar.
Bias and confounding. Bias dan confounding merupakan sebuah kesalahan sistematika dalam penelitian. Bias terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah bias seleksi (bias karena kesalahan memilih sampel), bias recall ( bias karena kesalahan responden dalam mengingat), bias barkson (bias karena mengukur dari responden yang datang), dll. Sementara confounding adalah adanya variabel lain ikut memengaruhi variabel dependen namun tidak diteliti dan tidak dikontrol oleh peneliti. Efek dari bias adalah adanya gangguan pada generalisasi, gangguan dalam melakukan perbandingan kelompok, dan adanya peluang untuk modifikasi hasil penelitian.
Berbicara dengan bias dan confounding maka tidak langsung akan membahas tentang populasi dan sampel. Terdapat beberapa tingkatan populasi dalam sebuah penelitian, sebagaimana terdapat pada gambar 1.

gambar 1 hirarki populasi

pada hirarki populasi diatas terdapat validasi presisi, diantaranya :
Validasi internal yang terletak antara populasi sampel dengan populasi eligible. Validasi internal melihat kebenaran dalam menentukan kriteria dan juga pemilihan sampel. Pada validasi ini juga terdapat participation rate dan respon rate.
Validasi eksternal 1 yang terletak antara populasi eligible dengan populasi sumber. Validasi eksternal melihat kebenaran instrumen penelitian.
Validasi eksternal 2 terletak diantara populasi sumber dengan populasi target. Validasi eksternal 2 sangatlah sulit dilakukan karena bervariasi dan beragamnya karakteristik penduduk dalam satu populasi target.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16