DONGENG LELAKI BERSAMA TAKDIR

Rembulan tersedu awan berkaca
Udara membeku siapa merana
Dalam tubuh rapuh dibawahi hujan
Yang dingin, menusuk kenangan
Sayup sayup malam datang
Bersama angin yang tak banyak tingkah
Mata yang terpana berdarah
Sumber embun yang terkekang
Suaramu pilu
Terdengar deru
Pada rombongan pawai hujan
Detik detik lepas kurungan
Tibalah tiba waktu tiada
Tubuh itu rebah di udara
Sebab tanah, luka menggenang
; tubuhku kaku mulai usang

~syeenee

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16