Pinta

Malam ini dia meminta


Dengan dada kiri penuh debar


Antara tak yakin dan cinta


.


“Kalau memang bukan


Tumbuhkan padaku keikhlasan


Atau, hilangkan halus perlahan 


Tapi aku lebih suka yang pertama—Tuhan”


.


Sayup sayup, menengadah, dan bercucur air mata. Antara takut, bahagia dan payah, karena tak sanggup berbicara tentang rasa terhadap ciptaan fana terdamba. Selalu ingin ia utarakan, namun hanya menggantung di palatum dan terpaksa kembali ditelan—Bungkam

—Ndud


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16

Tidur Berkualitas: Fondasi Kesehatan dan Produktivitas

Cara Sederhana Mencegah Penyakit Menular di Lingkungan Kampus