Aku Pahlawanmu, Engkau Pahlawanku?

Image result for siluet pahlawanku
Aku sangsi,
pada kamu, kamu, dan kamu,
yang katanya peduli pada negeri,
tapi sibuk mendulang harta, meramu nafsu.

Aku ragu,
negeriku akan maju,
sebab yang duduk di kursi pimpinan,
berebut duit rakat untuk bancakan.

Aku, entah kamu,
apa masih peduli?
72 Tahun lalu di Surabaya, Rakyat dan veteran menenteng senjata.
Ultimatum tentara AFNEI dan NICA dihiaraukan, bumi Surabaya terancam dibumihanguskan.
Pukul 6 Pagi, sejarah itu terjadi.

Sebentar, apakah kau peduli? aku bicara soal sejarah bangsa? bahkan aku sangsi kau tahu apa itu AFNEI, apa itu NICA.

***

Ultimatum ibu bapakmu tak kau dengarkan, ultimatum pacarmu kau dewakan! kau ini bangsa atau bangsat?
Indonesia terancam virus globalisasi, teknologi merambah, bahkan kepada Anak SD dan Remaja.
Mereka sudah berani menenteng handphone, menghisap e-cig.
Adik-adik udik!
Pantas saja linimasa dipenuhi komentar pedas, handphone saja dipegang generasi micin yang 'cerdas'!?.
Berani teriak "lawan!" di media, tapi bungkam kala kebatilan merajalela.

Dulu pahlawanku berjuang demi ibu pertiwi,
sekarang rakyat berjuang demi perut sendiri.
Kaya makin kaya, miskin makin merana.
Cerdas makin pintar, bodoh makin dihajar.

Dulu pahlawanku berperang melawan manusia dengan bambu dan senjata,
sekarang bangsa berperang melawan manusia dengan media massa.
Siapa yang menang, adalah yang 'like and share'nya mencapai berjuta.

Sebentar, apakah kau peduli? aku bicara soal keadaan negeri?
Bukan aku pesimis, tak bolehkah aku kritis?
Jika kritis kau nilai pesimis, bagaimana kau akan berkembang di negeri yang bengis?

***

Jadi, sekarang, siapa yang pahlawan?
Aku pahlawanmu, atau kau pahlawanku?

Atau pahlawan itu telah lama dibungkam.
Mati ditelan zaman.
Bongko!

____________________
Tangerang - Surabaya
10 November 2017
Nyanyian Senja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16