Terpaut waktu
Aku diam membisu
Melihat tanpa menyentuhmu
Mendekap kerinduan
Tanpa ada upaya membantu
Suaramu mengalun tanpa bicara
Wajahmu terkikis tanpa membela
Menghilang bagai awan
Yang ntah kapan lagi datang
Rasa semakin mengada
Bagaimana ku bisa menahannya
Berlomba dengan jarum jam
Yang terus memutar tanpa bertanya
bintang saja kalah terang
kamu itu simponi
indah bila didengarkan
lebih indah bila dijadikan ruang
ruangku dari segala macam keadaan
kamu itu surat
didalamnya memberikan isyarat
mungkin aku ingin menjadi penamu
yang menuliskan kata tiap jalannya
Komentar
Posting Komentar