Kasihan dikau
Hai kau peneriak ras, suku, juga agama
Kemanakah dasar pikirmu?
Dari dulu kau selalu meminta
Dari dulu kau selalu mendesak
Hingga sekarang kau malah terkapar
Kemanakah dasar pikirmu?
Dari dulu kau selalu meminta
Dari dulu kau selalu mendesak
Hingga sekarang kau malah terkapar
Dulu kau mendesak pancasila diubah
Bagimu dia hanya sila tanpa makna
Bagimu dia hanya burung tak berbusana
Mana dasar pikirmu kaum-kaum peneriak ras, suku, juga agama
Dia tanpa makna karena kau hanya mengucap diluar kepala
Bahkan hatimu pun tak pernah mengenalnya
Dia tak berbusana karena pandanganmu terhalang akan debu
Padahal dari matamulah, dia mempunyai baju
Bagimu dia hanya sila tanpa makna
Bagimu dia hanya burung tak berbusana
Mana dasar pikirmu kaum-kaum peneriak ras, suku, juga agama
Dia tanpa makna karena kau hanya mengucap diluar kepala
Bahkan hatimu pun tak pernah mengenalnya
Dia tak berbusana karena pandanganmu terhalang akan debu
Padahal dari matamulah, dia mempunyai baju
Dan sekarang kau terkapar, karena pancasila
Suaramu hampa dan usahamu tak berkira
Semua sirna
Karena yang kau usahakan adalah fana
Ketidakkekalan ; hanya tumpukan ego belaka
Karena yang kau teriakan adalah nama
Sementara, dan kadangkala sama
Karena pancasila adalah kita
Dan definisi masing-masingnya
Suaramu hampa dan usahamu tak berkira
Semua sirna
Karena yang kau usahakan adalah fana
Ketidakkekalan ; hanya tumpukan ego belaka
Karena yang kau teriakan adalah nama
Sementara, dan kadangkala sama
Karena pancasila adalah kita
Dan definisi masing-masingnya
~salah satu penggemar pancasila
Ciputat, 01 Juni 2017
Ciputat, 01 Juni 2017
Komentar
Posting Komentar