D I A
D I A
Sungguh
ingin ku ingin menerjemahkan puisi
Dari
kenanganku
Pada
huruf pada kata
Meski
tak ucap semua
Karena
dia terlalu benderang, menyilaukan mata
bagai
bulan purnama di malam terang mengusir kelam
dia,
jauh dari sosokmu, permaisuriku
dia
baik dia apik dia ayu dia bahari dia cantik dia cegak dia elok dia indah
dia
jujur dia lurus dia manis dia ramah dia santun dia terpuji dia tertib
dia
jahat dia buas dia hina dia sundal dia sadis dia keji dia tambung
dia
dusta dia kibul dia bongak dia dengkul dia bohong
dia
matahari dia bulan dia cerah dia mendung
dia
cahaya dia tanah dia api
dia
wanita dia laki
dia
SEMPURNA
seketika..
kenangan meluncur lekas.. mendiam pada bagian yang entah
di
ujung langit malam yang jauh..
ba’da
maghrib menjadi saat perkelahian hidup dan mati, bagi dia
pada
malam yang rapuh, berbalut doa doa yang terus terlempar ke langit
sebagai
deru upaya berbuah jerit tangis bahagia
wajah
gembiranya pecah berderak
satu
buah hati hadir di dunia fana ini
terlihat
hangat dipelukan dia
bertemu
haru sosok lelaki yang berdiri disampingnya
dari
surga yang jauh, asma tuhan dia kumandangkan
dan
aku melihat dari padanya
mata
yang basah, berlinang cahaya
kuping
yang deruh, mendengar gema tangis penuh sedu
mulut
yang tak henti, berteriak syukur
tangan
kasar yang membelai tanpa henti dengan kelembutannya
kaki
yang tak diam, tetap terhentak tanda bahagia
oh,
dia
tak
kutemui dia yang lain, selain dia
Indah
melampau imaji, terus memabukkan hingga kini
Bunga
yang menyiram dirinya sendiri, hingga ku menjerit, terpaku pesona
Untuk
dia... yang abadi yang kekal bukan fana kayaknya ruang dan waktu
Dia
adalah
IBU..
J
~Syee
Nee
Komentar
Posting Komentar