I S E N G






By:nanda97

Ciputat,
Diatas meja di kampus tercinta

Satu,
Aku tidak pernah tahu
Seribu bayang yang lalu
Yang tiba-tiba menemuiku
Itukah nyata atau semu

Dua,
Bagiku saat itu dia
Hanya menjadi yang terbaca
Oleh dua mata
Ku yang selalu terpana

Tiga,
Siapa yang bisa menduga
Kedua mata coklatnya
Sigap membangkitkan gelora
Hasrat hati yang tengah haus cinta

Empat,
Mungkin mereka cap aku keparat
Biadab buta (dan)  penjilat
Rendahkan martabat
Demi rasa tak terhormat

Lima,
Lalu aku bisa apa
Sedang cinta terus menjelma
Bak molotov yang apinya menyala
Membakar malu yang sudah dicipta

Enam,
Haruskah aku lari dalam temaram
Mencari oase baru agar terbenam
Dalam dasar kenangan kelam
Mengubur diri dari rasa mendalam

Tujuh,  delapan,  dan terus
Aku akan melaju terus
Tinggalkan kenangan yang terus
Menerus hantui aku yang terus
Tak terurus
Sebab rasa tak pernah tembus
...
...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Magis Fajar Di Ufuk Timur

Milad CSSMoRA UIN Jakarta Ke-16