Imaji
Diantara
bayang matematika dan geografi, Syee Nee
satu
keyakinan
yang kau beri padaku
berharap
tumbuh membibit indah
padahal
kaupun tahu
ku
cenderung tuk mendua
dua
hanya
dua yang kau mau
kamu
dan aku
bercumbu
mesra di kursi teras
menikmati
waktu senja
belakang
hari
tiga
pilu
yang kuperoleh darimu
tertawan diri oleh lengkung senyummu
terpikat jiwa akan mungil hidungmu
tertegun malu akan sorot matamu
membuat
diri tak mampu berpaling
lesung
memerah, terbungkam layu
empat
orang
saksi yang kubutuhkan
tuk
meng-akad “sah” kan diri ini
bersamamu,
pelawat asal negeri kayangan
tuk
penuhi setengah keimanan
cegah
diri dari jajanan luar
sampai
pada akhirnya
tak
terhingga
terus
saja imaji ini berkelana
bagai
kuda liar tanpa penunggang
di hamparan padang afrika
lepas
jauh, tanpa kendali
menikmati
teduhnya khayalan fiksi
menghapus
dahaga realita ini
jauh
sangat
berbeda jauh kehidupan kita
sulit
untuk mempertemukannya
bagai
bentangan timur dengan barat
namun
apakah engkau tahu, bidadari-ku (kelak)(Aamiin)?
Segarnya
“sayur lodeh” hanya ada
ketika
garam di lautan rendah, asam di pegunungan tinggi
bertemu
dalam satu wadah, dan tidak lebih..
Komentar
Posting Komentar