WIDYA PRAYOGA TRIATMAJA

Tulisan ini bukan tulisan tentang seorang tokoh, seperti yang ditulis kebanyakan jurnalis pada umum nya, atau berbicara tentang idola (bukan bukan), tentang perasaan yang tak terungkap oleh lisan, mungkin ada yang menebak-nebak alur tulisan ini seperti itu sebelum membaca sampai akhir, mungkin ada yang menyangka tulisan ini untuk mempromosikan tokoh yang dibahas?. Bak media dengan iklan partai nya, berkampanye sana-sini, mengumbar kelebihan dan menutupi ribuan kekurangan, yah itulah langkah-langkah yang ditempuh para penggila kursi jabatan, jadi salah alur yah, maafin🙏🏻. kembali ke topik utama, jadi tulisan ini hanya mencoba mengutarakan nilai sudut pandang yang tak dipandang semua mata, dan ingin menulis kan kalimat tak terbata. Tentang seorang santri yang kerap di sapa "wiwid" atau aku dan angkatan dibawahnya biasa memanggil mas wid/ kak wiwid. Tak perlu panjang lebar, hanya ada satu kalimat yang entah tersirat dari mana, tanpa niat, tiada ingin menuliskan nya, ibarat hidayah bagi para penulis dalam menyelesaikan bukunya, atau ibarat anugrah bagi komikus yg kehilangan ide untuk episode selanjut nya, ibarat sinar cahaya saat lampu mati, tiba-tiba inspirasi itu muncul dan mengalir begitu saja laksana air adanya. 
Mas/kak wiwid ini pengajak yang tak perlu di ajak, penggerak dari satu kata yang sering dilontarkannya "semangat" siapa yg blum di berinya kata itu? Itulah (beliau), solidaritas tinggi dengan keloyalan tak terbatas. Toh bukan hal itu yang ingin disampaikan sudut pandang ini, hanya ingin berkata:

"Widya Prayoga itu santri tulen"
Jangan tanya masa iya? 
jangan tanya kenapa?.

Percaya saja CSSMoRA butuh krakter nya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tidur Berkualitas: Fondasi Kesehatan dan Produktivitas

Cara Sederhana Mencegah Penyakit Menular di Lingkungan Kampus

Pengaruh Keberadaan Ruang Interaksi Komunitas Universitas (RIKU) terhadap Kesehatan Mental