Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Drama

Gambar
Oleh : Tahu Kuning Maaf... Entah mengapa aku merasa sebagai peran utama Dalam ceritamu, yang kerap didengar orang dan ditulis dalam chat pesan Padahal nyatanya aku bukan pemeran utama dalam cerita Mungkin aku hanya seorang figuran, yang tak sengaja terbawa alur cerita Sudah, tidak usah repot menuliskan cerita kembali agar aku dapat peran Aku cukup paham, untuk mundur dan memerankan peranku walau entah dalam cerita yang mana Ciputat, 25 Oktober 2016. 00.33 WIB

SANTRI ITU

Gambar
Santri itu... Wajah lugu nan cupu Tertunduk dalam khidmat Tak goyah dalam malam Bersujud di antara lelap nyenyak Mengetuk pintu langit malam Kadang berbintang Pun, tak jarang sepi laiknya gelap nun misterius Berharap pada Khaliknya   Akan perihal esok yang lebih cerah Santri itu... Lantunan syair shalawat nan gema Berdentum, berulang dari bibir mesranya Tak ada rayuan manis bagi lainnya Untaian suci kalimat Tuhannya Senantiasa berdengung dalam qalbunya Berulang dia menjaganya Membacanya tanpa henti Memaknainya hingga tetes air Berjatuhan dari dua buah matanya Santri... Banyak makna yang diungkap para ulama Hingga harafiah maupun maknawiyah Penuh harap nan pragmatis Ungkap mereka, kau calon penerus agama Tulang punggung peradaban Dunia maupun ukhrawiyah Banyak angan yang engkau beban Santri... Awalnya kukira Santri itu mereka yang wakaf Dinaungi pesantren Hingga mereka yang pernah cicipi Pahit getirnya jauh

Kamu dan Kesantrianmu

Gambar
Tentangmu, dan tentang kesantrianmu. Biarkan aku menerka bahwa rasamu adalah bukan untukku agar tidak ada harap melebihi harapku kepada penciptamu yang tidak akan pernah ingkar bahwa yang baik ditujukan kepada yang baik. Ini tentu bukan kebetulan, satu, dua pertemuan yang selalu dirancang sang pemilik waktu dengan sangat indah. Semoga pertemuan kita selanjutnya sedang direncanakan sekarang. Pertemuan yang tidak ingin kuisyaratkan sebagai awal tetes hujan menjadi pelangi, bahkan kau selalu berhasil membawaku kembali kepada rasa yang telah kutinggalkan kepada pemiliknya. Biarkan tetap seperti ini, rasa yang masih dalam penjagaan-Nya. Tentangmu, dan tentang kseantrianmu. Tidak ada yang tau kedepannya akan menjadi seperti apa, tapi izinkan aku berkhayal menjadi indah dimatamu, menikmati pekerjaan sebagai penasehat rumah tangga, penata keuangan, pengasuh anak, dan segala kesibukan yang akan menjadi ibadah untukku, untuk abdi seorang makmum terhadap imamnya. Sungguh aku terlalu

Hari itu

Gambar
OLEH : Syee Nee Tanggal lima bulan satuh saat kesibukan memanjakan diri untuk dipenuhi Tanggal lima bulan satuh Ketika diri bergegas pulang Tuk sekedar berjumpa Camar impian Tanggal lima bulan satuh Saat hembusan angin terasa sorak penyemangat Saat gemuruh kuda baja terasa nyanyian mesra Sayup-sayup sadar pun menghilang Bertukar sesaknya sukma hati Tanggal lima bulan satuh Saat ku menuju gubuk penuh senyuman Dimana bunga bermekaran, memberi kesejukan Terlintas di hati Akan kubur masa laluku dimana bunga memancar indah sebelum menghitam layu Tanggal lima bulan satuh Saat senyuman tiba-tiba hilang berganti sendu mengurut dada Seolah memberi isyarat “jangan dekati aku..!!” :-(