Hujan
Oleh :Penyair 2013
Gerimis adalah prajurit baris depan
Yang membasahi kulit bumi dengan perlahan
Sedang deras adalah tentara bersenjata
Yang menghujam keras jalan dan bangunan ibukota
hujan masih hanya tetes yang berjatuhan
Rintiknya tetap hampa, karna arti hanyalah milik pecinta
Apalagi petir, yang hanya menggertak
hati yang retak yang berkarak
Hujan tetap tak memikat ingat
Kataku
Setelah hujan turun
lubang jalan menjadi kubangan,
Jalan cekung berubah jadi genangan
Belum lagi pohon yang tumbang menutup jalan
Menambah sana sini titik kemacetan
Sudah itu saja.
Sedang bagimu, aku tahu
Setelah hujan turun
Kau dekati jendela kamar
Kenangan membuatmu berkhayal
Rindu datang kemudian berangan
Apakah kau mencoba mengingat
kala kita berlari bersama gerimis senja
Kemudian berteduh ketika deras datang menggoda mesra.
Kau mencoba mengingat segala
dan itukah caramu mencinta hujan?
Boleh aku menikmatinya dengan telanjang saja?
Aku tak mau sepertimu
Yang bersembunyi dari kisah lalu
Untuk kemudian duduk termenung di hadapan jendela bernostalgia.
Biarkan aku berhujan nyata bertelanjang dada.
Ciputat, 1 juni 2016 (menunggu reda)
Kereeen rekππ
BalasHapusUlallalalala.. ☺
BalasHapus