Sehangat Semangat







Oleh : Fakhrul Firdaus


Memulai tulisan ini, saya mengutip sepotong kalam Allah dalam surat At – Taubah ayat 41 “Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. Sering kali dalam sebuah perjuangan kita akan menemukan masa masa dimana kaki akan terasa berat untuk melangkah, tangan akan sangat lemah untuk mengangkat, bahkan tubuh yang sejatinya berdiri tegak terlihat seperti terpisah dari tulang - tulangnya dan tidak bertenaga bagai sebuah mesin yang telah usang dan tak terpakai. Tetapi perlu diketahui bahwa keadaan seperti itu bagai sebuah fatamorgana yang mengaburkan pandangan kita dalam perjalan ini sehingga kita menjadi tidak fokus dan lupa dengan tujuan kita. Karena ketika kita terjebak dalam ilusi ini, bukan tidak mungin kita akan menjadi beban bagi yang lain dan mungkin keberadaan kita tidak ubahnya seperti kumpulan uang “recehan” yang hanya memberatkan dalam perjalanan namun nilainya tidak seberapa.
            Lembaran sehangat semangat kembali menghentakkan mata kita untuk selalu terjaga, terjaga dari kelelahan, terjaga dari keletihan, terjaga dari bayang – baying semu yang mengaburkan pandangan. Mungkin terlihat hanya sebatas kata “SEMANGAT”, namun ketahuilah bahwa “semangat”-lah yang membuat umar tidak pernah bisa mengalahkan abu bakar dalam amalannya, “semangat”-lah yang membuat tembok tebal konstantinopel menjadi puing – puing batuan krikil tak berguna, “semangat” pula yang membuat seorang ibu rela bertaruh nyawa untuk melahirkan seorang anak. Ya, begitu dahsyatnya “SEMANGAT”. Bahkan salah satu penulis hebat mengatakan dengan tanpa ragu bahwa “kunci sukses itu hanya satu kata, SEMANGAT”
            Namun apakah cukup dengan hal itu? Tentu tidak, sebuah lilin tidak akan memberikan manfaat yang lebih jika dia hanya bersinar sendirian, seorang kapten sepak bola akan terlihat seperti orang bodoh tanpa bantuan dari rekan satu timnya. Maka berbagilah sinar semangat kepada yang lain karena dengan kita berbagi dan menyebarkannya akan memberikan umpan balik yang positif dalam sebuah perkumpulan.
            Di akhir saya sedikit mengutip kalimat dari ustadz salim a fillah yang tertuang dalam lembaran Dalam Dekapan Ukhuwah ”jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat, tidakkah engkau curiga bahwa engkaulah yang dikirim Allah untuk menjadi cahaya bagi mereka?, berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinarmulah yang sedang mereka nantikan, maka berkilaulah”



~SEMANGAT~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Jejak Kesehatan: Dari Tradisi ke Teknologi Modern

Medical Training CSSMoRA UIN JAKARTA 2025

TEMU REGIONAL 1 CSSMoRA NASIONAL