Sehangat Semangat
Memulai tulisan ini, saya mengutip sepotong kalam
Allah dalam surat At – Taubah ayat 41 “Berangkatlah
kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan
harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui”. Sering kali dalam sebuah perjuangan kita akan
menemukan masa masa dimana kaki akan terasa berat untuk melangkah, tangan akan
sangat lemah untuk mengangkat, bahkan tubuh yang sejatinya berdiri tegak
terlihat seperti terpisah dari tulang - tulangnya dan tidak bertenaga bagai
sebuah mesin yang telah usang dan tak terpakai. Tetapi perlu diketahui bahwa
keadaan seperti itu bagai sebuah fatamorgana yang mengaburkan pandangan kita
dalam perjalan ini sehingga kita menjadi tidak fokus dan lupa dengan tujuan
kita. Karena ketika kita terjebak dalam ilusi ini, bukan tidak mungin kita akan
menjadi beban bagi yang lain dan mungkin keberadaan kita tidak ubahnya seperti
kumpulan uang “recehan” yang hanya memberatkan dalam perjalanan namun nilainya
tidak seberapa.
Lembaran sehangat semangat kembali
menghentakkan mata kita untuk selalu terjaga, terjaga dari kelelahan, terjaga
dari keletihan, terjaga dari bayang – baying semu yang mengaburkan pandangan.
Mungkin terlihat hanya sebatas kata “SEMANGAT”, namun ketahuilah bahwa “semangat”-lah
yang membuat umar tidak pernah bisa mengalahkan abu bakar dalam amalannya, “semangat”-lah
yang membuat tembok tebal konstantinopel menjadi puing – puing batuan krikil
tak berguna, “semangat” pula yang membuat seorang ibu rela bertaruh nyawa untuk
melahirkan seorang anak. Ya, begitu dahsyatnya “SEMANGAT”. Bahkan salah satu
penulis hebat mengatakan dengan tanpa ragu bahwa “kunci sukses itu hanya satu
kata, SEMANGAT”
Namun apakah cukup dengan hal itu?
Tentu tidak, sebuah lilin tidak akan memberikan manfaat yang lebih jika dia
hanya bersinar sendirian, seorang kapten sepak bola akan terlihat seperti orang
bodoh tanpa bantuan dari rekan satu timnya. Maka berbagilah sinar semangat
kepada yang lain karena dengan kita berbagi dan menyebarkannya akan memberikan
umpan balik yang positif dalam sebuah perkumpulan.
Di akhir saya sedikit mengutip
kalimat dari ustadz salim a fillah yang tertuang dalam lembaran Dalam Dekapan
Ukhuwah ”jika engkau merasa bahwa segala yang disekitarmu gelap dan pekat,
tidakkah engkau curiga bahwa engkaulah yang dikirim Allah untuk menjadi cahaya
bagi mereka?, berhentilah mengeluhkan kegelapan itu, sebab sinarmulah yang
sedang mereka nantikan, maka berkilaulah”
~SEMANGAT~
Komentar
Posting Komentar