Jurnalistik Denta CSSMoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1/ menjelang tengah malam masih tersisa kopi dalam cangkir yang kau bawakan petang tadi maaf aku tak sanggup menelan sisa senyum yang mengendap disana 2/ pada jalanan yang dingin dedaunan pohon memilih diam menyaksikan bekas jejak kita yang saling berhadapan dan langkah kaki lelaki yang menunggumu diujung gang ini 3/ teruntuk esok kuharap fajar membangunkanku terlebih dahulu banyak hal yang harus kusiapkan menjalani ibadah kopi yang tiada tersaji lagi 4/ teruntuk lelap kurasa aku agak telat menemuimu ada cemas yang hadir dalam mimpi burukku senyummu Ciputat, 2018

sumber : www.google.com   Tentang perih yang disapa rindu Perasaan yang menuntut untuk bertemu Pengubah kata menjadi sebuah lagu Curahan keluh kesah yang beradu Kulalui sendiri tepian danau sendu Sambil berdo'a sapa tak lagi semu Kepadamu wahai pemilik rindu Masihkah aku tak terlihat olehmu? Sungguh jauh dalam lubuk kalbu Diam diam aku mengharapkanmu Hilangkan gelisah yang kian mengganggu Hapuskan luka yang kian memilu Teruntuk orang yang kusapa kamu Kutitipkan salam lewat senja di hari sabtu

Untukmu yang kucintai Setelah berbagai kehilangan Yang ku hadapi Setelah berbagai penyesalan Yang silih berganti Ku kira semuanya akan biasa saja Setelah hilang satu Akan tumbuh yang lain Nyatanya tidak Setelah kau pergi Seberapa banyak yang datang Aku tetap merasa berbeda Mungkin kehilangan mengajarkan penyesalan Penyesalan mengajarkan penghargaan Menghargai kehadiranmu misalnya Yang sekarang tinggal kenangan Aku masih Cinta _cad Januari 2018